Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan bahwa proses evakuasi jenazah sudah selesai dilakukan di lokasi jatuhnya Hercules. Saat ini proses yang dilakukan adalah melakukan identifikasi beberapa korban yang kondisinya sulit dikenali.
"Jumlah korban yang ada di pesawat berjumlah 122 orang terdiri dari 12 orang awak pesawat dan 110 anggota TNI beserta keluarganya yang saat itu akan melakukan geser," ujar Dwi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7).
(Baca Juga: FOKUS Hercules Jatuh di Medan)
Dwi mengatakan bahwa seluruh korban dievakuasi di RSUP Haji Adam Malik, Medan, untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
(Lihat Juga: Evakuasi Hercules Jatuh Dilakukan Hingga Steril dari Amunisi)Lebih lanjut, menanggapi kesimpangsiuran atas jumlah korban yang ada berkenaan dengan jumlah kantung jenazah yang berjumlah 142, Dwi mengatakan bahwa jumlah kantung tersebut digunakan menyimpan beberapa bagian tubuh korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kantung itu untuk 91 tubuh yang utuh dan 51 potongan tubuh," ujarnya.
Dwi melanjutkan, bahwa sejauh ini jenazah yang langsung teridentifikasi adalah jenazah yang menggunakan pakaian dinas, sebab ia mengatakan bahwa saat kejadian sebagian sedang melaksanakan dinas.
(Baca Juga: Tim DVI Polda Sumut Berhasil Identifikasi 58 Jenazah Hercules)
Sebelumnya, tim evakuasi gabungan jatuhnya pesawat hercules di Medan, Sumatera Utara, masih terus membersihkan tempat kejadian perkara di Jalan Jamin Ginting KM 10, Padang Bulan. Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Helfi Assegaf mengatakan, tim harus memastikan lokasi sudah steril sehingga evakuasi bisa dihentikan.
Hingga saat ini, tim evakuasi telah mengamankan 11 senjata SS1 kaliber 5,56; empat unit pistol; dan 60 persen dari keseluruhan amunisi yang dibawa prajurit TNI Angkatan Udara dan Angkatan Darat. Helfi memastikan tim evakuasi tidak akan meninggalkan lokasi jika sisa 40 persen amunisi belum ditemukan.
(utd)