Menteri Yohana Merasa Sering Disalahkan atas Kekerasan Anak

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 05:45 WIB
"Jika ada kekerasan, yang dicari itu bukan Menteri Pendidikan, Menteri Sosial, tapi mana itu Yohana," kata Yohana di rumah dinasnya, Jakarta Pusat, Rabu.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise (kiri) didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya berbincang-bincang sebelum membuka kegiatan prosesi kemenangan paskah di Kupang, NTT, Senin (6/4). (AntaraFoto/ Kornelis Kaha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan tugasnya sangat berat. Dirinya mengakui kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan akhir-akhir ini.

Yohana mengatakan luasnya wilayah Indonesia serta banyaknya kasus kekerasan perempuan dan anak membuat dirinya seakan-akan disalahkan berbagai pihak.

"Jika ada kekerasan, yang dicari itu bukan menteri pendidikan, menteri sosial, tapi mana itu Yohana," kata Yohana, ketika ditemui di rumah dinasnya, di Jalan Denpasar Blok C No.1, Jakarta Pusat pada Rabu (7/1). (Lihat Juga: Komisi VIII DPR: Tak Ada Tempat Aman Bagi Anak-anak)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohana mengatakan dari 2014 hingga pertengahan tahun ini terdapat 1250 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Laporan ini naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Dia mengatakan mendapatkan laporan baik dari dalam maupun luar negeri. Diapun berharap kasus kekerasan bisa diselesaikan dengan baik. Yohana lantas mencontohkan kasus Angeline. Menurutnya, jika kasus tersebut diselesaikan dengan baik, Indonesia akan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. (Baca Juga: Kekerasan pada Anak Terus Terjadi karena Pembiaran)

Terkait musim mudik lebaran, Yohana berharap bisa terjalin mudik ramah perempuan dan anak. Dia mengatakan jangan sampai ada diskriminasi kepada mereka terutama berhubungan dengan masalah transportasi.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk melapor ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) jika mengetahui ada tindak kekerasan. Selain itu, kementeriannya juga membentuk Situs SEREMPAK (Seputar Perempuan dan Anak) sebagai media pengaduan. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER