Jakarta, CNN Indonesia --
Ilma Sovri Yanti, Kepala Sekretariat Satgas Perlindungan Anak Kementerian Sosial mengatakan ada tiga kata kunci dalam kasus Angeline yaitu Adopsi, Kekerasan dan Pembunuhan. Menurut Ilma, Angeline harus menerima masa-masa kelam selama delapan tahun sebelum ditemukan tewas pada 10 Juni lalu.
Menurut Ilma, Sosok Angeline bukan siapa-siapa, Angeline juga tidak menonjol dalam prestasi di sekolah. Namun, kematiannya mencuri perhatian bagi masyarakat Indonesia. Ilma menceritakan bagaimana Angeline kecil lahir dengan berat tiga kilogram melalui bantuan bidan di sebuah klinik di daerah Canggu, Bali.
Angeline Lahir pada 19 Mei 2007, tapi karena orang tuanya tidak dapat membiayai proses persalinan sebesar 800 ribu rupiah dan mendapatkan bantuan dari tetangganya.
Ketika tumbuh besar, Angeline diasuh oleh ibu tirinya, Margriet Megawe. Ketika diasuh oleh Margriet kondisi Angeline berubah menjadi tidak terurus. Angeline pernah pergi ke sekolah dengan kondisi berantakan dan bau kotoran ayam.
"Mengapa ketika mengetahui kondisi berubah kita diam? mengapa guru-guru tidak menjadikan Angeline selayaknya anaknya sendiri?" kata Ilma, ketika memberikan renungan di acara Pojok Doa untuk Angeline di Tugu Proklamasi pada Senin (29/6).
Pada 16 Mei 2015, Satgas Perlindungan anak kemensos mendapatkan laporan mengenai hilangnya Angeline. Satgas PA kemensos berkoordinasi dengan tim yang ada di daerah Bali untuk melakukan pencarian. Setelah dua minggu melakukan pencarian, akhirnya Angeline ditemukan dalam kondisi tewas di belakang rumahnya.
Menurut Ilma, tewasnya Angeline menciptakan gerakan civil society yang menciptakan solidaritas bersama. Ilma mengatakan masyarakat harus terus memantau proses hukum yang berjalan dalam kasus Angeline.
"kita akan melakukan pengawasan dalam proses hukum kasus Angeline," kata Ilma.
Selain itu, Ilma menjelaskan masyarakat tak perlu takut untuk melaporkan kekerasan yang terjadi kepada anak. Dirinya juga mengatakan solidaritas yang diselegngarakan dalam acara Pojok Doa untuk Angeline bukan merupakan kali pertama, sebelumnya solidaritas serupa juga dilakukan untuk mengenang RI, bocah yang diperkosa oleh Ayahnya. Ilma mengatakan solidaritas akan terus dilakukan kepada anak-anak yang diperlakukan tidak manusiawi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(pit)