Jakarta, CNN Indonesia -- Pemudik dari DKI Jakarta yang menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP) diperkirakan akan turun tahun ini. Para pemudik yang selama ini menggunakan bus kota lebih memilih beralih ke moda transportasi kereta api atau pesawat terbang.
Menurut Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Emanuel Kristanto, jumlah pemudik juga akan berkurang karena banyak instansi yang mengadakan program mudik gratis.
"Sekarang juga sudah dibuka jalan tol (Cikopo - Palimanan) sehingga banyak yang naik kendaraan pribadi," kata Emanuel kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di sisi lain, tarif pesawat terbang dan kereta api makin kompetitif sehingga lebih terjangkau masyarakat. (Baca juga:
Ahok Minta Transaksi Operasi Pasar Secara Nontunai)
"Prediksi kami turun 15 sampai 20 persen dibandingkan tahun lalu," katanya. Jumlah pemudik dari Jakarta yang menggunakan bus diperkirakan sekitar 160 ribu orang.
Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan tiga terminal utama untuk melayani para pemudik. Tiga terminal tersebut adalah Kalideres, Kampung Rambutan dan Pulogadung.
Selain itu sembilan terminal bantuan juga disiapkan seperti Terminal Tanjung Priok, Grogol, Pasar Minggu, hingga Pulo Gebang.
"Ada pula 10 pool bus AKAP yang akan dijadikan terminal selama musim mudik," kata Emanuel. (Baca juga:
Ahok Siap Tampung MetroMini Bergabung di TransJakarta)
Sementara untuk armada yang diturunkan, Pemrov DKI Jakarta menyiapkan 923 bus reguler. Jika terjadi penumpukan penumpang ada 490 bus bantuan yang siap dipakai. Bus bantun terdiri dari busa kota dan bus pariwisata.
Emanuel menambahkan, Dinas Perhubungan dan Transportasi juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan terminal. Pos-pos pengaduan juga didirikan sekaligus dipakai untuk tes urin sopir bus dan klinik kesehatan bagi pemudik.
(sur)