Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan kerusakan Hercules C-130 nomer ekor A-1321 di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Jumat (3/7) pagi tadi, merupakan kerusakan yang biasa.
Pagi tadi rencananya pengiriman delapan jenazah dari Lanud Suwondo, Medan hingga Lanud Ranai, Pulau Natuna menggunakan pesawat Hercules C-130 A-1321. Namun, saat hendak lepas landas, terlihat percikan api dari salah satu bagian mesin pesawat, sehingga pengiriman diganti menggunakan pesawat CN 925.
"Ini hanya kerusakan biasa saja, sebenarnya bisa terbang. Tapi untuk antisipasi keselamatan, kami ganti," ujar Dwi kepada CNN Indonesia, Jumat (3/7).
(Lihat Juga: Hercules Jatuh di Medan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada bagian Transmitter Respi Fire pesawat. Bagian tersebut menurut Dwi dikhawatirkan akan menjalar ke bagain lain jika tidak segera diperbaiki.
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan bahwa posisi Hercules C-130 A-1321 saat ini masih berada di Lanud Suwondo, Medan, untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.
"Kami masih menunggu suku cadang secepatnya yang akan dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma," ujarnya.
(Baca Juga: Moeldoko Kirim Dua Tim Investigasi Jatuhnya Hercules)Sebelumnya, proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU) kembali dilakukan Jumat ini dengan penambahan anggota tim dokter yang melakukan autopsi jenazah. Wakil Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Didiet mengatakan ada penambahan 15 ahli forensik sehingga tim bisa melakukan autopsi terhadap 15 jenazah korban sekaligus.
(Lihat Juga: Ada 15 Meja Autopsi, Identifikasi Korban Hercules Lebih Cepat)Ahli forensik itu datang membantu dari Padang, Aceh, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, FK Universitas Airlangga, dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah. Sementara itu, sejak hari pertama proses identifikasi, ahli forensik sudah didatangkan dari Mabes Polri, Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sumut, RSUP Adam Malik, RS Pringadi Medan, FK Universitas Sumatera Utara, dan FK Universitas Prima Indonesia.
(utd)