Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memilih tema Islam Nusantara sebagai tema besar pelaksanaan Muktamar ke-33 yang akan digelar pada awal Agustus mendatang. PBNU pun menilai keberadaan Islam di Indonesia terbilang kokoh dan jauh berbeda dengan ajaran Islam yang berkembang di Timur Tengah saat ini.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan, ada perbedaan yang sangat mencolok antara Islam di Indonesia dengan Timur Tengah. Menurutnya, semua itu terjadi akibat keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
"Masyarakat di Nusantara sudah memiliki kebudayaan yang beragam, dan kedatangan agama tidak menghapus budaya. Islam menjadi kuat karena menyatu dengan budaya," kata Said saat ditemui di kantor PBNU, Jumat (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Said, pendekatan agama yang digunakan di Timur Tengah bukanlah pendekatan budaya seperti di Indonesia, melainkan pendekatan 'angkat senjata'. Hal tersebut, kata Said, terjadi lantaran fanatisme yang dianut masih sangat tinggi.
"Untuk berdialog itu sulit dan yang langsung bicara adalah senjata. Jika senjata sudah diangkat maka meredamnya akan sulit," ujarnya.
Oleh sebab itu, melalui muktamar nanti PBNU akan menekankan pendekatan budaya yang dilakukan Islam di Indonesia. Jangan sampai kejadian di Timur Tengah juga terjadi di Indonesia.
PBNU saat ini tengah bersiap untuk mengadakan Muktamar ke-33 yang akan dilaksanakan mulai 1 Agustus 2015 dan berakhir 5 Agustus 2015. Said mengatakan acara tersebut akan digelar di Jombang dan dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Selama ini Muktamar PBNU tak pernah diadakan di Jombang, padahal menjadi tempat asal para pendirinya," kata Said mengungkapkan alasan tempat Muktamar tahun ini digelar.
(meg)