Said Aqil Akui ISIS Bisa Berkembang di Indonesia

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jul 2015 10:30 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan salah satu tandanya adalah mulai banyaknya aliran radikal yang muncul di Indonesia.
Ilustrasi teroris. (Warrick Page/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu soal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali berkembang di Indonesia setelah ada kabar seorang anggota Polri masuk ke kelompok radikal tersebut. Kembali mencuatnya isu tersebut ditanggapi serius oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Menurut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj tidak menutup kemungkinan kelompok radikal yang muncul di Timur Tengah tersebut berkembang semakin besar di Indonesia. Said pun memiliki beberapa pertimbangan mengenai kemungkinan tersebut. (Lihat Juga: FOKUS Polisi Indonesia Tewas di ISIS)

"Salah satu tandanya adalah mulai banyak aliran radikal yang muncul di Indonesia. Meski belum ke arah teroris tapi sudah banyak berkembang," kata Said saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, Said mengatakan kelompok yang berasosiasi dengan teroris biasanya memiliki kepercayaan hanya kelompok mereka yang benar.

"Jika doktrin mereka berbunyi 'yang benar adalah mereka' maka tinggal satu digit lagi," ujarnya. (Lihat Juga: BNPT: Dunia Maya Picu Polisi Jambi Masuk ISIS)

Said mengatakan doktrinasi kebenaran yang dipercayai secara satu arah oleh kelompok tertentu membuat mereka menjadi fundamentalis dan tertutup.

"Meski ustadnya telah melarang tindak kekerasan kemungkinan besar itu tak akan didengar," ujarnya.

Menurut data yang diterima Said, Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah bergabung ke ISIS telah mencapai angka 800 orang. Hal tersebut sangat mengerikan dan dia pun mempertanyakan apa yang membuat ISIS bisa merekrut orang sebanyak itu.

"Kelompok radikal itu belum akan menjadi teroris tapi jika apa yang diajarkan pada muridnya ditangkap dengan salah paham maka akan menjadi teroris," ujarnya. 

Sebelumnya, sebuah media bernama Azzammedia.com mengatakan ada salah satu anggota Polri masuk ISIS dan tewas dalam pertempuran. Polisi berpangkat Brigadir dan berasal dari Polres Batanghari tersebut bernama Syahputra dan telah berganti nama menjadi Abu Azzayn al Indunisiy. (Lihat Juga: Polisi Indonesia Diklaim Gabung ISIS dan Tewas di Suriah)

Tekad Syahputra keluar dari Korps Bhayangkara semakin bulat setelah ia melihat video aksi brutal yang disebut dilakukan oleh tentara Suriah rezim Bashar Al Assad.

"Saat itu pula, ia menyaksikan Daulah Islamiyyah sebagai satu-satunya kekuatan paling efektif dalam melawan dan membalas kekejaman Nushairiyyah pada kaum muslimin," demikian tertulis dalam situs Azzammedia.

Masih menurut situs tersebut, Syahputra kerap dihalang-halangi atasannya di Polres Batanghari, Jambi, saat ingin keluar dari Kepolisian. Namun akhirnya setelah melihat video yang disebut di atas, Syahputra memutuskan untuk bergabung dengan ISIS dan terbang menuju Suriah pada Maret lalu.

Syahputra pergi ke Suriah pada Maret lalu untuk bergabung dengan ISIS. Dalam tulisan tersebut juga dilengkapi foto Syahputra saat menjadi polisi, lengkap dengan seragam dan menenteng senapan laras panjang. Di sebelah foto tersebut juga dipajang fotonya setelah bergabung dengan ISIS. Dalam foto tersebut ia mengenakan baju loreng coklat dam kain penutup kepala hitam.

Dalam tulisan yang dipublikasikan beberapa waktu lali tersebut, Syahputra dinyatakan telah tewas. Ia tewas dalam sebuah pertempuran di Tal Tamr wilayah Al Barakah saat melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER