Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj menegaskan penyebaran Islam yang terjadi di Indonesia dengan yang terjadi di Timur Tengah sangat jauh berbeda. Namun menurutnya ada beberapa kalangan yang tampaknya tidak suka dengan proses yang terjadi di Indonesia tersebut.
"Beberapa saudara kita ingin mentransfer konflik di Timur Tengah ke sini (Indonesia)," kata Said saat ditemui di kantor PBNU, kemarin.
Menurut Said, saudara-saudara tersebut menginginkan suasana perdebatan menggunakan senjata yang ada di Timur Tengah muncul di Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan untuk meresahkan warga Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istilahnya dikomporin agar seperti di Timur Tengah," ujarnya. (Baca juga:
Muktamar ke-33 NU Bahas Soal Islam Nusantara)
Oleh sebab itu, Said pun mengatakan bahwa harus ada upaya serius agar budaya ramah tamah di Indonesia bisa dijaga sekaligus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap aman dan tentram.
Mereka-mereka yang membawa budaya Timur Tengah ke Indonesia dipastikan tidak peduli seandainya Indonesia mengalami konflik. "Tapi kita semua peduli."
"Jangan sampai Indonesia berantakan karena perbedaan suku, aliran, dan lain sebagainya," kata Said. (Baca juga:
Moeldoko: Kalau Ada Prajurit Gabung ISIS, Saya Potong Dia)
Sebelumnya, Said mengatakan bahwa pendekatan Islam di Indonesia sangat jauh dari yang terjadi di Timur Tengah. Di saat Timur Tengah berkonflik lantaran beda aliran, Indonesia tetap menggunakan pendekatan budaya yang menjunjung tinggi keramahtamahan.
Hal tersebut bisa terjadi lantaran masuknya Islam ke Indonesia tidak serta merta menghilangkan budaya yang sudah ada sejak lama. Bahkan, Said menegaskan, keberadaan budaya membuat Islam semakin kuat di Indonesia. (Baca juga:
Sebarkan Kebencian, 40 Imam Dideportasi dari Perancis)
(hel)