Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menertibkan terminal bayangan yang berada di Jakarta menghadapi musim mudik lebaran tahun 2015. Pemerintah Provinsi Jakarta memastikan akan ada sanksi bagi terminal yang beroperasi secara ilegal selama mudik lebaran.
Menurut Ahok, saat ini pemerintah provinsi sedang mendata di mana saja terminal bayangan berada. "Kepala Dishub yang baru sudah lapor lokasi terminal bayangan di mana saja. Tapi sanksi tunggu Menteri Perhubungan. Kalau memang dibutuhkan ya, kita sedang lihat lokasinya yang mana-mana saja," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/7).
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Pargaulan Butar Butar mengatakan, ada beberapa titik terminal bayangan yang berada di Jakarta di antaranya Kapuk, Pademangan, dan Daan Mogot. ”Terminal bayangan ini biasanya ada di pinggir jalan, untuk jumlahnya tidak menentu sebab tidak jelas keberadaan mereka," kata Pargaulan ketika dihubungi CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait jumlah penumpang yang naik di terminal bayangan, Pargaulan juga tidak bisa memastikan jumlahnya karena tidak bisa dipantau. Untuk itu, dia memastikan melakukan penertiban agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang layak.
Menurut Pargaulan, keberadaan terminal bayangan juga terjadi pada tahun sebelumnya. "Kerugian kami tidak ada, kami lakukan penertiban agar bisa dimonitoring, agar penumpang bisa mendapatkan pelayanan yang layak," kata Pargaulan.
Dinas Perhubungan sudah melakukan sosialisasi kepada perusahaan bus yang beroperasi agar tidak mengambil penumpang di terminal bayangan. Jika operator bus membandel, lanjut Pargaulan, akan dilaporkan ke kementerian untuk dihukum berupa penarikan izin trayek.
Gubernur Jakarta Ahok telah menyatakan, sanksi ringan hingga berat telah disiapkan bagi bus-bus yang menolak ditertibkan, terutama karena mangkal di terminal bayangan yang merupakan badan jalan. "Sanksi berat ya harus cabut izin trayek," kata Ahok.
Ahok mengomentari perilaku sopir bus yang tidak mau masuk ke dalam terminal. Hal tersebut akan membuat macet arus lalu lintas di sekitar terminal. "Tapi beda cerita kalau yang bus itu ada tempat tapi enggak mau masuk, maunya di depan. Eggak bisa kalau kaya begitu,” tutur Ahok.
Sementara itu, dalam operasi penertiban bus ini, Pargaulan meminta masyarakat terlibat aktif untuk memberi informasi jika mengetahui ada terminal bayangan yang beroperasi. Hal ini lantaran operasi penertiban yang dilakukan Dinas Perhubungan belum sepenuhnya berjalan efektif.
(rdk)