Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dirinya tidak masalah jika harus bermusuhan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menurut Ahok, dirinya tidak akan pernah takut dengan BPK.
"Saya pikir makin bagus musuhan sama BPK. Kenapa? Karena makin musuhan, mereka akan mengincar bapak-ibu. Kalau ada masalah keuangan boleh saya makin takut,
lah ini kan enggak ada apa-apa," kata Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Selasa (7/7).
Ahok mengatakan dirinya pernah bersitegang dengan BPK pada tahun 2013. Saat itu, menurut Ahok anggota BPK tersinggung dengan ucapannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau saudara korupsi, saudara harus punya teman oknum di BPK dan menimbulkan kerugian negara. Makanya di situ mungkin konglomerat mendukung. Saya pernah bicara ini pada tahun 2013 ke BPK, tersinggung oknum-oknum ini. Kita nggak bisa buktikan
wong pada enggak mau pembuktian harta terbalik semua," kata Ahok.
Ahok menjelaskan dirinya mengetahui resiko yang diakibatkan jika harus bermasalah dengan BPK.
"Saya cerita ini agar bapak-ibu tolong bisa lebih berhati-hati menyusun anggaran karena saya lagi diincar sama orang untuk ribut. Saya tahu risiko saya sebetulnya. Saya juga bisa nekat juga jadi orang, dari dulu
tuh mau nimpuk orang pajak," kata Ahok.
Ahok menceritakan sewaktu kecil dirinya dan keluarganya mempunyai pengalaman pahit terhadap pejabat pajak.
"Dulu saya waktu kecil sering berkhayal bawa granat buat timpukin ke orang pajak karena gara-gara oknum pajak perasin, Om saya stroke. Bapak saya juga kesal sama orang pajak. Makanya bapak saya pesan kamu baik-baik sekolah karena rakyat kecil nggak bisa melawan, kita yang kaya dan berpendidikan yang bisa melawan," kata Ahok.
Ahok juga mengatakan pencalonan dirinya sebagai gubernur di periode selanjutnya yang akan diperiksa pertama merupakan pajak dari dirinya.
Bahkan, Ibunda Ahok pun mengerti masalah yang akan dihadapi dirinya di masa mendatang.
"Kalau saya mau maju lagi pasti yang diperiksa pertama pajak. Pasti banyak yang meneror saya. Ibu saya yang lulusan SMP juga hafal dan bisa ngomong begini; 'Kalau
lu mau nyalon lagi, pasti yang diperiksa pajak dicari-cari korupsi atau tidak. Sudah kenyang kita,' keluarga saya sudah biasa digituin. Makanya dendam saya simpan dan simpan," ujar Ahok.
(meg/meg)