Hasil Penyelidikan TNI AU Hercules Jatuh karena 1 Mesin Mati

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 21:31 WIB
Tim itu sepenuhnya terdiri anggota TNI AU tidak melibatkan satu pun dari pihak luar.
Marsekal Madya TNI Agus Supriatna setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (2/1).(CNNIndonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia satuan Angkatan Udara (TNI AU) telah mengeluarkan hasil penyelidikan sementara atas musibah kecelakaan pesawat Hercules C-130 A-1310 di Medan.

Menurut pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna, kecelakaan Hercules yang terjadi pada Sabtu (30/6) lalu ternyata disebabkan oleh matinya salah satu mesin pada pesawat hasil hibah dari Australia itu.

Karena kematian salah satu mesin pesawat, Kapten Sandy selaku pilot pun harus mengambil tindakan menambah kecepatan terbang saat itu. Nahas, saat hendak melakukan manuver untuk terbang kembali ke Lapangan Udara Suwondo, Hercules yang dikendalikan oleh Sandy justru menabrak sebuah antena radio setinggi 150 kaki. (Baca juga: TNI Duga Pesawat Hercules Senggol Antena)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, Hercules kan sudah terbang rendah, ternyata di sana ada antena radio yang tingginya lebih dari 105 feet. Akhirnya, Hercules berbelok kemudian menabrak kubah masjid. Setelah itu baru menabrak ruko dan jatuh," ujar Agus di Mabes TNI, Selasa (7/7).

Pada kesempatan yang sama, Agus juga membantah kabar burung yang mengatakan adanya kelebihan muatan (overload) yang dibawa Hercules C-130 A-1310 saat mengalami kecelakaan di Medan akhir Juni lalu.

"Oh tidak ada overload. Mana ada penerbangan boleh overload. Tidak benar itu," ujar Agus. (Baca juga: Hercules Itu Membantu Keluarga Kami)

Dalam melakukan investasi terkait musibah kecelakaan Hercules di Medan, TNI AU tidak melibatkan satu pun penyelidik dari luar prajurit. Menurut Agus, TNI AU telah memiliki ahli dalam bidang penyelidikan kecelakaan Hercules selama ini.

Pada Senin (29/6) lalu, pesawat Hercules yang mengalami kecelakaan berangkat dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, menuju Lanud Adisucipto di Semarang sekitar pukul 09.00 WIB. Pesawat akhirnya terbang ke Lanud Halim Perdanakusumah.

Pada hari kedua, Selasa (30/6), pesawat berangkat dari Lanud Halim untuk menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, lalu dilanjut ke Lanud Dumai sebelum tiba di Lanud Suwondo. Saat berangkat menuju Lanud Tanjung Pinang, Hercules itu jatuh setelah 20 menit lepas landas. (Baca juga: Bokek, Jenderal Moeldoko Pernah Ajak Keluarga Naik Hercules)

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Dwi Badarmanto mengatakan jika jumlah penumpang pada pesawat Hercules yang mengalami kecelakaan mencapai jumlah 101 penumpang dan 12 awak pesawat prajurit TNI AU.

Namun, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Utara AKBP Helfi Assegaf melalui pernyataan yang diterima CNN Indonesia menyarakan sudah ada total 114 jenazah yang berhasil diidentifikasi dari 146 kantong jenazah yang diterima tim. Dengan demikian, masih ada 32 jenazah lagi yang belum diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Sumut. (Baca juga: Pesawat Jatuh di Medan: Kecelakaan Besar Hercules yang Ketiga).

BACA FOKUS: Hercules Jatuh di Medan

(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER