Pembangunan Entikong, Wujud Mimpi di Teras Negeri

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2015 07:30 WIB
Mimpi warga Entikong sudah ada sejak era Orde Baru, namun baru sekarang kepastian pembangunan perbatasan dengan Malaysia ini disampaikan langsung presiden.
Seorang ibu menggendong anaknya menggunakan "Anyat" atau ransel khas Dayak yang penuh ukiran manik-manik warna-warni di wilayah perbatasan Bulungan, Kalimantan Utara, Senin (22/12). Kerajinan ini sampai kini belum didaftar sebagai hak cipta Indonesia, meskipun secara sosial budaya Dayak Kallimantan Utara dan Dayak Malaysia Timur, Sabah-Serawak merasa masih bertalian darah. (Antara Foto/Iskandar Zulkarnaen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kegembiraan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis tidak dapat ditutupi, setelah mendengarkan penjelasan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri yang mengumumkan bahwa kawasan Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong akan segera dibangun tahun ini.

Sudah tentu, pembangunan ini rencananya bukan pembangunan yang biasa-biasa saja, melainkan akan membuat muka terdepan republik ini lebih indah dan maju ketimbang negara tetangga, Malaysia.

Menurut Cornelis, pembangunan kawasan perbatasan ini menjadi pertanda bahwa apa yang telah lama diimpikan rakyat Kalimantan Barat akan segera terwujud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi warga Entikong, ini mimpi puluhan tahun, sejak zaman Orde Baru ternyata bisa terwujud dalam jangka waktu cepat," ujar Cornelis dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/7).

Cornelis mengungkapkan, seluruh rancangan pembangunan fasilitas perbatasan di wilayah ini sudah ditetapkan dalam surat keputusan kementerian terkait. Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi syarat yang akan mudah dipenuhi, karena dukungan penuh Jokowi.

Ia menyebutkan, seluruh aset telah dihitung dan siap diganti dengan yang baru, sehingga tidak memalukan bangsa Indonesia jika dibandingkan dengan aset perbatasan yang dimiliki negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah Tanah Air.

"Lihat gambarnya, di sebelah jauh lebih maju dan modern. Pemeriksaan orang dan barang itu tidak lagi pakai cara tradisional," kata dia.

Cornelis memaparkan, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel telah mengatur kawasan perdagangan bebas, sedangkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sudah mengurusi masalah pabean. Sementara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo telah membuat perencanaan yang di dalamnya termasuk tata ruang lengkap.

"Ini jadi suatu hal yang luar biasa, ini akan tercatat dalam sejarah kepemimpinan pemerintahan Pak Jokowi-JK. Kami di daerah siap melaksanakan tugas, khususnya yang menyangkut masalah-masalah sosial," ujar dia.

Presiden Jokowi mengungkapkan keinginannya agar Kawasan PPLB Entikong, Kalimantan Barat bisa dibangun dan berfungsi menyerupai Sarawak, Malaysia.

Presiden sebelumnya telah seringkali menyampaikan bahwa dirinya ingin memperbaiki wilayah perbatasan, terutama perbatasan darat di wilayah Kalimantan dan Papua.

Jokowi bercerita, dalam kunjungannya pada Januari lalu di Entikong, ia mendapati adanya peluang ekonomi yang sangat besar untuk melayani ekspor dan impor. Namun, peluang tersebut tidak dipergunakan dengan baik.

"Sementara di Sarawak, Malaysia oleh pemerintah mereka ditetapkan sebagai sebuah pelabuhan darat internasional yang melayani ekspor dan impor barang," ujar Jokowi. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER