Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menangkap belasan orang yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal SBMPTN.
Ketua Umum SBMPTN Rochmat Wahab menyatakan salah satu yang tertangkap melakukan kecurangan yaitu di Solo, Jawa Tengah. “Orang ini keluar dari ruangan ujian dengan membawa soal ujian. Kasus ini sudah kami laporkan ke polisi karena kami tak akan menoleransi kecurangan," kata Rochmat di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta, Kamis (9/7).
Peserta tersebut tertangkap saat tengah membawa soal ke kamar kecil. Ia diduga berusaha memfoto soal tersebut untuk kemudian disebarluaskan saat ujian tengah berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Herry Suhardiyanto menyatakan ada 13 kasus kecurangan lainnya. Ke-13 kasus tersebut termasuk dalam praktik "joki" ujian.
"Jadi modusnya begini, 13 orang ini punya joki di tempat lain, di mana datanya sama persis. Tapi di tempat lain, orang lain yang mengerjakan," katanya.
Belasan orang yang tertangkap melakukan kecurangan dimasukkan dalam "daftar hitam" panitia dan tidak diluluskan. Herry menjamin tidak akan ada peserta curang yang lulus SBMPTN. (Baca:
Panitia Seleksi Masuk Universitas Jamin Tak Ada Soal Bocor)
Herry mengatakan masalah joki ini cerita lama dan akan sulit diberantas. Namun, masyarakat tak usah khawatir karena peserta yang menggunakan joki dipastikan tidak bakal lulus. Meski begitu, Herry mengakui mungkin saja ada kasus joki lainnya yang tidak tertangkap.
Sebanyak 121.653 orang dinyatakan lulus dalam SBMPTN. Dari jumlah tersebut, peserta yang lulus seleksi prodi saintek sebanyak 49.719 atau sebanyak 40,87 persen. (Baca:
Sebanyak 121 Ribu Orang Lulus SBMPTN)
Sementara, peserta yang lulus seleksi prodi soshum sebanyak 45.878 orang atau sebanyak 37,71 persen. Adapun, peserta yang lulus seleksi campuran prodi saintek dan soshum sebanyak 26.056 orang atau sebanyak 21,42 persen.
Tahun ini, jumlah peserta bidikmisi sebanyak 90.686 orang. Peserta yang diterima sebanyak 23,38 persen dari jumlah tersebut atau berjumlah 21.593 orang.
(obs)