Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto, menyatakan pihaknya belum pernah melakukan penelitian mengenai hubungan antara penyediaan bus sekolah dengan kebiasaan siswa membawa kendaraan pribadi.
Hal itu ia lontarkan menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya memperbanyak bus sekolah agar tidak ada alasan lagi bagi para siswa untuk membawa kendaraan pribadi ke sekolah.
"Sejauh ini, setahu saya belum ada penelitian yang menyatakan bahwa bus sekolah bisa menekan kebiasaan siswa membawa kendaraan pribadi," kata Sopan saat ditemui di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan alasan tersebut, Sopan menyatakan pihaknya belum ada rencana terkait perbanyakan bus sekolah. Kendati demikian, ia sepakat soal peraturan sekolah yang harus ditegakkan secara tegas.
"Sesuai dengan regulasi, siswa tidak boleh membawa kendaraan pribadi. Pihak sekolah juga harus melakukan kontrol atas hal ini," katanya.
Sopan menyatakan pihaknya lebih berfokus melakukan edukasi ke pihak sekolah dan siswa, bahwa siswa tidak diperkenankan membawa kendaraan pribadi.
"Namun, sanksi terakhir ada di kepala sekolah. Siswa yang kerap membawa kendaraan pribadi bisa diminta pindah sekolah," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok mengaku akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik siswa yang diketahui membawa kendaraan pribadi sekaligus bakal memecat kepala sekolah yang bersangkutan.
"Kami sudah melarang, tapi mereka parkirnya jauh dari sekolah," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/7).
Ahok meminta kepala sekolah dan wali kelas untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap siswa yang masih melanggar. Jika kepala sekolah dan wali kelas tidak mampu menangani hal tersebut, Ahok pun mengancam melakukan pemecatan.
(meg)