Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyatakan pengamanan di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tidak hanya disiagakan untuk memastikan kelancaran arus mudik. Dalam hal ini, personel kepolisian turut diterjunkan di wilayah permukiman sekitar ruas tol lantaran masih banyak warga yang mempermasalahkan pembebasan lahan.
"Pasukan Brigade Mobil (Brimob) disiagakan tapi tidak di dalam tol. Karena beberapa masyarakat masih ada yang menganggap pembebasan lahan disitu belum
clear. Sehingga kita siagakan personel di sana," ujar Badrodin di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (11/7). (Baca juga:
Mobil Patroli Jalan Raya Berjaga di Setiap 10 Kilometer)
Meski demikian Badrodin menyatakan pihak kepolisian tetap menyiagakan patroli lalu lintas di sepanjang Tol Cipali untuk memastikan keamanan berkendara. Kepadatan arus mudik diprediksi akan mengalami puncaknya pada H-2 dan H-1 lebaran dan bertumpu di areal pintu keluar tol Pejagan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan tidak mungkin pada saat puncak arus mudik kemacetan sudah mulai terjadi di Cikampek," ujarnya.
Meski demikian, kehadiran tol Cipali tetap memberikan pengaruh pada pemecahan konsenterasi kepadatan kendaraan. Menurut Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Condro Kirono, Tol Cipali mampu mengurangi konsenterasi kemacetan hingga 40 persen.
"Kalaupun kemacetan masih terjadi, kami telah mengantisipasinya dengan skenario alternatif jalur kendaraan," kata Condro. (Baca juga:
Kemacetan Arus Mudik Lebaran Kembali Hantui Menteri Jonan)
Kehadiran Tol Cikopo-Palimanan dalam banyak hal diandalkan sebagai jalur alternatif untuk memecah tumpuan arus mudik. Tol sepanjang 116,75 km itu memilik delapan tempat peristirahatan, empat lokasi di arah menuju Palimanan, dan empat lokasi di arah menuju Cikopo. Penyempurnaan rest area diklaim bakal rampung sebelum lebaran.
Ada tujuh lokasi Exit Tol Cikopo-Palimanan, yakni pintu keluar Tol Cikopo (km 76), Kalijati (km 98), Subang (km 109), Cikedung (km 139), Kertajati (km 158), Sumberjaya (km 167), dan Palimanan (km 183)
Penyelesaian infrastruktur masif itu rampung dan sudah dibuka untuk penggunaan publik sesuai dengan target yang direncanakan pada akhir Juni 2015. Namun sejumlah insiden kecelakaan yang terjadi belakangan menjadi sorotan terhadap kesiapan dan keamanan tol
(hel)