Sempat Mudik Lima Jam dan Sayur Lodeh Favorit Kapolri

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2015 06:39 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti merayakan hari Raya Idul Fitri dengan mudik selama lima jam ke kampung halaman dan menikmati sayur lodeh masakan isteri.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sempat mudik selama lima jam ke Jember untuk rayakan hari Raya Idul Fitri. (CNN Indoesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tradisi pulang kampung atau mudik bukan hanya dilakukan masyarakat umum. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun melakukan ritual tersebut meski hanya sebentar saja.

Badrodin mengaku tak mudah bagi dirinya bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman yaitu Jember, Jawa Timur. Karena saat Hari Raya Idul Fitri, polisi memang justru menerjunkan pasukan penuh untuk mengamankan arus mudik lebaran, malam takbiran, hingga pengamanan sholat Ied di seluruh masjid di Indonesia.

Apalagi, posisi Badrodin kini adalah orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Satu pengalaman mudik yang tak pernah dilupakan Badrodin dituturkannya kepada CNN Indonesia saat berbincang Rabu lalu (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu Badrodin memilih berangkat mudik pada malam hari saat lebaran. Kondisi jalan yang tidak terlalu macet malam itu memang membawanya cepat tiba di Jember, tapi dia tetap saja tak bisa berlama-lama berkumpul dengan keluarga.

Status dan jabatan sebagai Wakapolri membuat Badrodin tak bisa lama-lama meninggalkan pekerjaan di Jakarta. "Saya berangkat pukul 18.00 WIB dan tiba di Jember sekitar pukul 23.00 WIB," katanya.

Tiba di Jember, Badrodin langsung menuju kediaman sang ayah untuk berkumpul dengan keluarga besar. Sayang, kumpul keluarga yang dilakukan Badrodin hanya selesai pukul 04.00 WIB keesokan harinya atau hanya lima jam saja lantaran dia harus segera kembali ke ibu kota.

Mudik bagi Badrodin sangatlah penting mengingat orang tuanya menetap di Jember. Namun dia juga tak mau membiarkan aktivitas tersebut mengganggu pekerjaan sebagai perwira tinggi Polri.

Keluarga ayah dua putra ini pun sudah sangat memahami konsekuensi profesi yang dijalani Badrodin. "Keluarga sudah sadar karena waktunya juga sempit," ujarnya.

Meski begitu, Badrodin tetap mensyukuri lima jam yang dia habiskan bersama keluarga di tanah kelahiran. Lima jam yang berharga karena tahun lalu adalah terakhir kalinya dia berlebaran bersama sang ayah yang telah berpulang karena usia tua.

Mudik tahun ini tidak masuk dalam prioritas Badrodin karena tak ada lagi orang tua yang harus dia cium tangannya. Pria kelahiran Desa Paleran, Umbulsari, Jember, 24 Juli 1958 ini akan fokus pada pengamanan lebaran dan menikmati menu favorit hari raya bersama istri dan anaknya di Jakarta.

Tak Ada Tradisi 'Open House'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER