Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende dan Panglima Daerah Militer XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Fransen G Siahaan meninjau langsung situasi di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua pasca kerusuhan.
Keduanya datang ke Tolikara sebagai bagian proses mediasi yang dilakuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban setelah aksi kekerasan berbau sentimen agama pecah di daerah tersebut.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Patridge Renwarin, mediasi adalah proses awal kepolisian dalam rangka mengusut aksi kekerasan kemarin. "Persuasi itu lebih baik dibandingkan nanti kami ambil paksa namun menimbulkan gesekan lagi," kata Patridge kepada CNN Indonesia, Sabtu (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini, Polda Papua memang belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Dari kelompok penyerang bahkan belum ada yang dimintai keterangan.
Ada lima saksi yang diperiksa yakni dari jemaah yang diserang saat mengadakan salat Idul Fitri.
Saat ini kondisi di Tolikara sendiri menurut Patridge sudah normal. Pasukan pengamanan tambahan sudah dikerahkan sejak kemarin. Personel Brimob Polda Papua yang diturunkan dibantu oleh personel TNI dan personel dari Polres Jayawijaya.
Hingga saat ini kerugian akibat aksi kekerasan kemarin belum dihitung. Untuk sementara tercatat ada 20 kios yang juga dijadikan rumah tinggal habis terbakar. Dua unit mobil juga jadi sasaran amukan massa penyerang.
Aksi kekerasan tersebut terjadi kemarin pagi saat salat Id digelar. Puluhan orang datang membubarkan jemaah. Setelah jemaah bubar, massa kemudian membakar bangunan kayu yang ada.
Sebanyak 11 orang dari pihak penyerang terluka dalam insiden ini. Ada tiga orang terluka tembak. Mereka terpaksa dilumpuhkan polisi karena tak mengindahkan peringatan petugas untuk menghentikan aksi kekerasan.
(sur)