Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti telah menerima laporan mengenai upaya pembakaran gereja yang berhasil digagalkan di beberapa daerah. Ia pun langsung menginstruksikan tindakan preventif dilakukan semua pihak untuk menjaga keharmonisan antarumat beragama.
“Saya sudah terima semua laporannya. (Upaya pembakaran gereja) ada di Bantul, Purworejo, dan Palu. Terjadi Senin. Semua gagal,” kata Badrodin kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7). (Baca:
Pintu Gereja di Bantul Dibakar, Tetangga Muslim Padamkan Api)
Badrodin mengimbau tokoh agama dan masyarakat untuk tak emosional usai kerusuhan di Tolikara, Papua, yang terjadi saat hari Raya Idul Fitri, Jumat pekan lalu (17/7). “Serahkan penyelidikan ke polisi. Semua yang melanggar hukum akan ditindak,” kata dia mengulangi ucapannya saat menyambangi Tolikara, Minggu (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gereja-gereja, menutur Badrodin, kini dijaga polisi. “Tapi Pemuda Gereja mari ikut membantu. Amankan gereja di wilayah masing-masing agar kejadian-kejadian semacam itu (upaya perusakan) dapat diantisipasi,” kata dia.
Pemerintah daerah dan tokoh agama pun diminta Badrodin untuk memaksimalkan perah mereka untuk mendinginkan kepala umat. (Baca juga:
Selain Bantul, Pembakaran Gereja di Di Purworejo Juga Digagalkan)
Dalam pemadaman api di gereja Bantul misalnya, kerukunan umat beragama amat kentara. Warga yang pertama kali melihat api dan memanggil para tetangganya untuk bersama-sama memadamkan api adalah seorang muslim yang tinggal di sebelah gereja.
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menyerukan kepada seluruh umat agar tak terpancing provokasi. (Baca:
Persekutuan Gereja Minta Tokoh Islam Redam Gejolak)
(agk)