Persekutuan Gereja Minta Tokoh Islam Cegah Gejolak

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 11:23 WIB
PGI juga meminta pemerintah dalam hal ini aparat kepolisian melakukan pencegahan agar dampak buruk dari kasus Tolikara tidak menyebar luas.
Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama Oditha R Hutabarat (tengah) bersama Ketua Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII) Ronny Mandang (kanan) dan Kepala Biro Humas PGI Jeirry Sumampow (kiri) memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu (18/7) terkait insiden Tolikara, Papua pada Jumat (17/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, CNN Indonesia -- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta tokoh-tokoh Islam di Tanah Air untuk meredam adanya reaksi negatif di luar Papua pascainsiden penyerangan jemaah salat Id dan pembakaran bangunan saat Hari Raya Idul Fitri (17/7) di Tolikara, Papua.

“Kami minta tokoh-tokoh umat Islam untuk menenangkan umat. Kami juga berharap para tokoh Islam untuk membuat prakarsa yang bisa mendamaikan suasana,” ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7).

Selain itu, PGI juga meminta pemerintah dalam hal ini aparat kepolisian melakukan pencegahan agar dampak buruk dari kasus Tolikara tidak menyebar luas menyusul terjadinya insiden percobaan pembakaran pintu gereja di Purworejo, Jawa Tengah, dan pembakaran pintu gereja di Bantul, DIY, pada Senin (20/7). (Baca: Pintu Gereja di Bantul Dibakar, Tetangga Muslim Padamkan Api)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeirry mengatakan peristiwa Tolikara telah memantik reaksi negatif yang membawa dampak bagi umat Kristiani. PGI menyerukan umatnya agar lebih waspada dalam menjalankan kegiatan-kegiatan gereja.

“Jangan mencolok dalam melakukan acara atau ibadah di gereja. Saat ini ada kelompok masyarakat tertentu yang bergerak setelah adanya masalah Tolikara,” kata Jeirry. “Ini dimainkan oleh pihak ketiga,” lanjut dia.

Jeirry meminta insiden yang terjadi di Tolikara jangan dipahami sebatas konflik antara umat kristen dengan Islam. “Pihak gereja memang menjadi sulit dengan adanya kasus Tolikara itu,” ucapnya.

Menurut Jeirry pihaknya saat ini mendapat banyak laporan bahwa di sejumlah gereja di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan juga Jawa Timur mendapat ancaman keamanan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidan menyatakan tokoh-tokoh Islam termasuk MUI sudah langsung meminta umat Islam agar tidak terprovokasi dengan adanya kasus Tolikara.

“Beberapa saat setelah peristiwa di Tolikara itu kami langsung menyerukan agar umat Islam tidak terpancing,” ujar Amidan kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7).

Amidan mengatakan, kalau saat itu tidak langsung diserukan agar tidak terpancing maka dipastikan bakal terjadi aksi balasan yang jauh lebih besar. “Mungkin tidak hanya terjadi peristiwa seperti di Purworejo dan Bantul itu,” kata dia.

Amidan juga menekankan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku termasuk dalang di balik peristiwa kerusuhan di Tolikara yang merugikan umat Islam. (Baca: Kapolri: Penembakan Tolikara Tanggungjawab Polisi)

Ketua MUI lainnya, Slamet Effendi Yusuf juga meminta agar umat Islam tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi dengan insiden Tolikara. “Aparat kepolisian harus menyelesaikan segera masalah ini agar tidak meluas dampaknya,” tutur Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini kepada CNN Indonesia. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER