Mendagri Tinjau Lokasi Insiden di Tolikara Pagi Ini

Utami & Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 05:45 WIB
Kunjungan tersebut dilakukan setelah Tjahjo Kumolo mendengarkan paparan langsung dari Pangdam, Wakapolda, Kabinda serta Pemprov Papua pada Senin (20/7).
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan rencananya untuk melakukan tinjauan lokasi ke Kabupaten Tolikara, Papua, pada Selasa (21/7) pagi menyusul adanya insiden pembakaran bangunan di wilayah tersebut pada Hari Raya Idul Fitri Jumat pekan lalu (17/7). (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan rencananya untuk melakukan tinjauan lokasi ke Kabupaten Tolikara, Papua, pada Selasa (21/7) pagi menyusul adanya insiden pembakaran bangunan di wilayah tersebut pada Hari Raya Idul Fitri Jumat pekan lalu (17/7).

"Saya Selasa pagi seharian ke Kabupaten Tolikara dan melihat langsung kondisi masyarakat serta korban luka dan kerusakan kios dan masjid di sana," kata Tjahjo dalam keterangannya kepada CNN Indonesia, Senin (20/7) malam. (Baca Juga: FOKUS Damai Terusik di Tolikara)

Tjahjo mengatakan keputusan tinjauan langsung tersebut dihasilkan setelah ia bersama dengan Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri mendengarkan paparan lengkap dari Pangdam Jaya, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Kepala BIN daerah, serta pemerintah daerah Provinsi Papua di Jayapura. (Lihat Juga: Mendagri Tjahjo Tolikara Tak Terkait dengan SARA)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebagai Mendagri meminta kepada Polda Papua untuk mengusut tuntas siapa pelaku provokator kejadian pembakaran dan perusakan serta penyerbuan musala di Tolikara," ujarnya.

Lebih jauh dia meminta kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan pembicaraan secepatnya serta waspada deteksi dini atas potensi konflik yang ada di masing-masing wilayah.

"Indonesia negara majemuk harus saling ada toleransi dan menghargai warga negara beribadah," kata Tjahjo.

Selain meninjau langsung, Tjahjo juga secara pribadi akan memberikan bantuan untuk pembangunan kembali masjid yang terbakar di Kabupaten Tolikara serta menyerahkan 50 buah kitab Al Qur'an.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan adanya celah dalam komunikasi antara polisi, Gereja Injil di Indonesia (GIDI), dan Bupati Tolikara terkait insiden penyerangan dan pembakaran bangunan di wilayah itu saat Hari Raya Idul Fitri Jumat pekan lalu (17/7). 

Badrodin, Senin (20/7), mengatakan telah berdialog dengan Ketua dan Sekretaris GIDI terkait adanya surat edaran pembatasan kegiatan beragama umat Islam di wilayah tersebut. Surat yang ditandatangani oleh Presiden GIDI Dorman Wandikmbo pada 11 Juli itu berisi imbauan kepada muslim Tolikara untuk tak menggunakan pengeras suara dalam beribadah.

Mengingat akan diselenggarakannya Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Injili Pemuda Tingkat Pusat bertaraf nasional/internasional pada tanggal 15-20 Juli 2015, maka diminta kepada pihak muslim agar tidak melakukan kegiatan peribadatan di lapangan terbuka, tidak menggunakan pengeras suara, dan ibadahnya cukup dilakukan di dalam musala atau ruangan tertutup,” demikian kutipan isi surat edaran tersebut.

Menurut Badrodin, Kapolres Tolikara telah menerima surat edaran yang dikeluarkan GIDI tersebut. Isi surat itu kemudian dipertanyakan Polres kepada Bupati Tolikara yang saat itu sedang berada di Jakarta. Dari Jakarta, Bupati menghubungi panitia lokal GIDI untuk meminta penjelasan.

"Pendeta Martin, yakni panitia lokal di sana, setelah ditelepon Bupati mengatakan akan meralat (isi surat edaran). Ia menjelaskannya secara lisan ke Bupati untuk diteruskan ke Kapolres. Namun sampai kejadian Kapolres mengaku sama sekali tak ada pemberitahuan," kata Badrodin.

Kapolri mengatakan GIDI seharusnya mencegah jemaatnya untuk menyerang umat Islam yang sedang beribadah di Hari Idul Fitri lantaran Kepolisian setempat tidak menerima informasi apa-apa.

(utd/utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER