Situs Resmi Pansel KPK Kerap Dihujani Kampanye Hitam

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 20:48 WIB
Juru Bicara Panita Seleksi Calon Pimpinan KPK Betti Alisjahbana bercerita soal seringnya laman resmi panitia dijadikan ajang kampanye hitam para calon pimpinan.
Juru Bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Betti S. Alisjahbana mengatakan pimpinan KPK selanjutnya harus mampu membangun sistem supervisi dan koordinasi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Panita Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Betti Alisjahbana bercerita soal seringnya laman resmi panitia dijadikan ajang kampanye hitam para calon pimpinan lembaga antirasuah.

"Pesannya jelas mendukung kandidat tertentu dan mendeskriditkan kandidat yang lain,” kata Betti di Jakarta, Selasa (21/07). (Baca juga: Din Syamsuddin Yakin Jimly Asshiddiqie Lolos Jadi Ketua KPK)

Pesan-pesan promosi sosok calon pimpinan antirasuah itu, menurut Betti, dikirim secara berulang dan terus menerus. Sayangnya, saat hendak diverifikasi semuanya nomor telponnya tidak bisa dihubungi. “Tidak terdaftar," katanya.

Sementara itu, sekarang proses pemilihan para kandidat pemimpin KPK masih berlangsung. “Kami menyiapkan proses profile assessment pada tanggal 27-28 juli mendatang,” kata Betti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi membuka peluang bagi masyarakat untuk memberikan masukan terhadap para peserta yang dipilih oleh tim pansel. (Baca juga: Pansel KPK Sudah Terima Seribu Masukan Masyarakat)

Masukan yang bisa diunggah di laman resmi pansel tersebut akan dibuka selama satu bulan dan diharapkan bisa menjadi masukan yang baik bagi pansel.

Hingga kini, kata Betti, sudah banyak masukan yang diterima oleh pansel kepada setiap peserta, baik negatif maupun positif. “"Sudah ada total 1.000 masukan yang ditujukan ke seluruh peserta," ujar Betti saat ditemui di Jakarta, Rabu pekan lalu. (sip/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER