Pemerintah Gelar Aksi Nyata untuk Redam Situasi

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 18:25 WIB
Menko Polhukam Tedjo Edhy meminta masyarakat untuk berpikir jernih sebelum mengambil kesimpulan dari kasus Tolikara.
Menteri Polhukam Tedjo Edhi Purdjiatno bertemu dengan Badan Kordinasi Muballigh Se-Indonesia di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/7). (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan insiden yang terjadi di Tolikara, Papua. Ia meminta masyarakat untuk berpikir jernih sebelum mengambil kesimpulan dari kasus tersebut.

"Hari ini telah dilakukan beberapa aksi nyata untuk meredam situasi yang terjadi. Saya meminta masyarakat untuk tidak terpancing dan dapat bersatu," ujar Tedjo kepada wartawan di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/7).

Tedjo mengatakan, aksi nyata tersebut antara lain berupa peletakan batu pertama untuk membangun musala yang ikut terbakar dan melaksanakan bakti sosial dengan membersihkan puing-puing bangunan ruko yang terbakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, hari ini Menteri Dalam Negeri telah berada di Tolikara, Papua, untuk memberikan laporan kepada saya," ujarnya. (Baca: Menteri Khofifah: 153 Orang Mengungsi akibat Insiden Tolikara)

Tedjo berencana akan meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis (24/7), untuk benar-benar memastikan kondisi dan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Menanggapi isu soal keterkaitan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam kasus kerusuhan di Tolikara, Tedjo menyatakan, butuh waktu untuk membuktikan hal tersebut. (Baca: Djan Faridz: Perusuh di Tolikara Harus Dihukum Berat)

"Seperti yang sudah disampaikan dalam tujuh butir aksi pemecahan masalah, salah satunya adalah penegakan humum,” ujarnya. Saat ini, kata dia, polisi sedang melakukan penyelidikan untuk memstikan apakah ada aktor intelektual dari aksi tersebut. “Kita tunggu hasil dari kepolisian dulu.”

Dalam kesempatan yang sama, Tedjo juga menyampaikan hasil pertemuan dengan Badan Koordinasi Muballigh se-Indonesia. Pertemuan tersebut membahas soal cara mengelola Indonesia dari sudut pandang kerukunan hidup umat beragama. (Baca: Menteri Tedjo: Presiden GIDI Yang Klaim Tak Sebarkan Surat)

"Saya mendapat kehormatan. Beliau-beliau memberi pandangan-pandangan dan meminta masyarakat untuk tidak terpancing,” tuturnya. Menurut Tedjo, imbauan dan ajakan kepada masyarakat untuk hidup damai akan ditaati agar kerukunan terwujud kembali.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti menyatakan telah mengantongi nama calon tersangka insiden penyerangan dan pembakaran bangunan di Tolikara, Papua, Jumat pekan lalu.

"Sudah ada calon tersangka tapi kami sedang mencari alat bukti untuk menguatkan itu," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (20/7).

Namun lebih lanjut dia enggan menjelaskan peran tersangka yang dimaksud maupun jumlah orang yang dicurigai oleh kepolisian. Menurutnya, informasi rinci mengenai tersangka akan disampaikan pada waktunya.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER