Kapolri: Keterlibatan Aktor Asing di Tolikara Diselidiki

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 09:46 WIB
Untuk mendalami kemungkinan ini Polri akan melakukan analisis dan penyelidikan terhadap semua informasi yang didapat dari beberapa sumber di lokasi kejadian.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/6). (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyatakan pihaknya akan menyelidiki kemungkinan keterlibatan aktor asing atau misionaris dalam insiden penyerangan dan pembakaran bangunan di Tolikara, Papua, saat Idul Fitri, Jumat pekan lalu.

"Saya belum menemukan fakta hukumnya ke sana (keterlibatan), tetapi semua latar belakang tentu akan kita pelajari termasuk juga berbagai informasi yang berkembang di masyarakat," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (22/7).

Dia mengatakan, untuk mendalami kemungkinan ini Polri akan melakukan analisis dan penyelidikan terhadap semua informasi yang didapatkan dari beberapa sumber di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sejauh ini, menurut Badrodin, masih belum terlihat ada peran misionaris dalam kerusuhan tersebut. (Baca: PBNU: Kasus Tolikara untuk Adu Domba dan Rusak NKRI)

Walau demikian, meski tidak menjelaskan secara panjang lebar, Badrodin membenarkan ada kemungkinan kerusuhan tersebut dirancang oleh aktor intelektual. "Ya kemungkinannya, kalau kita lihat kronologis waktunya, kemungkinan dari indikasi-indikasi, kemungkinan itu ada."

Hingga saat ini, kata Badrodin, sudah diperiksa sebanyak 31 orang saksi. Hari ini pun akan diperiksa lima orang saksi lainnya.

"Saksinya banyak, dari Polri dan masyarakat, dari jemaah, dari panitia," kata Badrodin. (Baca: Mendagri Minta TNI-Polri Dirikan Posko di Perbatasan Tolikara)

Pada Hari Raya Idul Fitri, pekan lalu, sekelompok orang menyerang dan melempari jemaah salat Id di Tolikara, Papua. Selain melakukan penyerangan, massa juga melakukan pembakaran terhadap sejumlah bangunan di lokasi, seperti musala.

Dalam proses pengamanan insiden tersebut, satu orang tewas terkena peluru aparat. Sementara 12 orang lainnya luka-luka.

Senin (20/7), Badrodin mengatakan, peristiwa penembakan itu akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab institusi Polri.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendi Yusuf menduga adanya keterlibatan pihak asing dalam penyerangan dan kerusuhan yang terjadi di Tolikara. Slamet mengatakan indikasi ke arah itu cukup kuat. “Ada pihak asing, pihak ketiga di belakang peristiwa Tolikara,” ujar Slamet kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7).

Slamet mendesak aparat kepolisian bertindak tegas dalam menegakkan hukum dengan menangkap seluruh pihak yang terlihat.

“Tindak setegas-tegasnya, tangkap dan adili, pemerintah harus mengusut tuntas kasus ini agar tidak menjdi konflik horizontal seperti di masa-masa lalu,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia ini. (obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER