Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyatakan para tersangka biang kerusuhan Tolikara, Papua, bakal dibawa tim penyidik ke Jayapura. Mereka rencananya bakal menjalani pemeriksaan di kantor Kepolisian Daerah Papua.
“Saat ini mereka dibawa ke Mapolres Wamena, besok pagi ke Jayapura, ” ujar Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Yotje Mendedi tempat kejadian perkara membenarkan keterangan Badrodin kepada media di Istana Negara Jakarta, Kamis (23/7).
(Baca juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pemicu Insiden Tolikara)
Saat ini, menurut Yotje, dua tersangka biang kerusuhan sudah berada di tangan timnya. Mereka berinisial HK dan JW. Keduanya ialah warga lokal Tolikara.
Semula penangkapan terhadap dua tersangka direncanakan berlangsung Jumat esok (24/7) karena situasi hari ini dianggap tak terlalu memungkinkan. Polisi ingin memastikan tindakan persuasif dikedepankan dalam aksi penangkapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Polda Papua ternyata berhasil memutuskan untuk melakukan penangkapan hari ini juga, segera usai kedua orang terkait ditetapkan sebagai tersangka.
Di Tolikara sendiri, umat Islam dan Kristen telah resmi berdamai, kemarin. Pendeta Yunus Wenda dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan Ustaz Haji Ali Muktar saling bersalaman dan berpelukan di lapangan Koramil.
(Baca juga: Kapolda Pimpin Penangkapan Biang Kerusuhan Tolikara)
Pendeta Yunus meminta maaf karena telah menyakiti hati muslim. Dia pun mengemukakan harapan agar seluruh warga Tolikara kembali bersatu seperti dahulu.
Harapan itu diamini oleh Ustaz Ali yang berdoa agar kerusuhan tak terjadi lagi di Tolikara. Ia sepakat untuk membangun kembali kerukunan beragama yang terpelihara baik di Tolikara sebelum pecah insiden pekan lalu. (Baca selengkapnya: Pendeta GIDI dan Imam Masjid Saling Peluk di Tolikara)
(sip)