Kapolri: Tersangka Tolikara Ditangani Polda Papua

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 16:16 WIB
Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti mengatakan penanganan kedua tersangka penyerangan dan pembakaran bangunan diserahkan kepada Kepolisian Daerah Papua.
Reruntuhan puing bekas kios dan musala yang terbakar di Distrik Karubaga, Tolikara, Papua. (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti mengatakan penanganan kedua tersangka penyerangan dan pembakaran bangunan di Tolikara, Arianto Kogoya pemuda 26 tahun dan Jundi Wanimbo (31), diserahkan kepada Kepolisian Daerah Papua.

Karena itu, kata Badrodin, tidak ada rencanan untuk membawa kedua tersangka itu ke Jakarta. "Tidak di Jakarta, jauh sekali di Jakarta. Untuk apa di Jakarta?" ujarnya di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (24/7).

Dia juga mengatakan, hari ini kedua tersangka diterbangkan dari Wamena ke Jayapura. Di sana, mereka akan diperiksa untuk mendalami insiden yang mengakibatkan ratusan warga muslim mengungsi itu. (Baca juga: Rhoma Irama akan Bantu Pembangunan Masjid di Tolikara)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah itu nanti hasilnya mengembang, ada tersagka lain atau tidak tentu terkait dengan hasil pemeriksaan dan juga pemeriksaan saksi-saksi yang sudah ada," kata Badrodin.

Dalam proses pemindahan kedua tersangka ke Jayapura, kedua tersangka mendapatkan pengawalan ketat. Pukul 11.30 WITA, Para tersangka provokator kerusuhan itu diterbangkan ke Jayapura dengan pesawat maskapai Express Air. Tersangka mengenakan kaus dan celana pendek.

Pantauan CNN Indonesia, ketika hendak lepas landas, pesawat komersial yang membawa dua tersangka tampak diiringi oleh helikopter.  (Baca juga: Warga Tolikara Gelar Kenduri, Acara Potong Babi Diganti Sapi)

Menurut sumber CNN Indonesia, kedua tersangka bersikap kooperatif sejak awal. Mereka bersedia menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Keduanya dibawa dari Distrik Karubaga, Tolikara, menuju Wamena, Kamis (23/7), dalam satu mobil yang dikawal dua mobil aparat.

Insiden itu terjadi pada Idul Fitri, Jumat pekan lalu. Sekelompok massa menyerang dan membubarkan jemaah salat Id dan melakukan pembakaran bangunan.

Selain memaksa ratusan umat muslim untuk mengungsi, dalam proses pengamanan tersebut, satu orang warga juga tewas terkena peluru aparat. Selain itu, belasan orang lainnya luka-luka.  (Baca: Polisi Ungkap Peran Dalang Kerusuhan Tolikara)

Badrodin mengatakan, aparat yang melepaskan tembakan kala itu sudah diperiksa dan diyakini tidak melakukan pelanggaran prosedur. Namun, dia belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai anggota kepolisian yang dia maksud. (sip/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER