Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tak panik dengan dua gempa yang terjadi beruntun dalam dua hari di Pulau Jawa. Gempa pertama pada Sabtu (25/7) mengguncang Yogyakarta sebesar 5,7 Skala Ritcher. Pada hari berikutnya, Minggu (26/7), gempa 6,3 SR terjadi di pesisir selatan Jawa Timur.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi menyatakan tidak ada indikasi bakal terjadi gempa besar akibat kedua gempa tersebut.
"Indonesia memang jalur gempa, khususnya di Sumatera mulai dari sebelah barat Sumatera, di tengah Sumatera, sampai ke Jawa. Itu memang daerah gempa, jadi tidak mengherankan," kata Riyadi kepada CNN Indonesia, Senin (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa-gempa yang sempat mengguncang Sumatera Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, dan terakhir Nias pagi tadi, disebut Riyadi tidak berhubungan satu sama laim.
“Ini aktivitas gempa biasa. Tidak ada kaitannya dengan yang lain," ujar Riyadi.
Ia mengimbau warga tidak terlalu panik dengan fenomena alam tersebut. Namun, kata Riyadi, warga tetap harus waspada jika daerahnya digoyang gempa.
"Sebetulnya gempa memang pasti terjadi di daerah gempa, dan gempa terjadi setiap hari dengan intensitas beragam. Tidak perlu paranoid," kata Riyadi.
Ketimbang paranoid, Riyadi mengingatkan apa yang perlu dilakukan bila gempa terjadi. “Kalau merasakan gempa, berlindung di bawah meja yang kuat untuk menghindari getaran dari atas. Setelah gempa reda, keluar dari rumah dan menuju ke lapangan untuk menghindari reruntuhan bangunan.”
Sebelumnya, gempa 6,3 SR yang mengguncang selatan Jawa Timur kemarin siang, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, berada pada zona yang sama dengan gempa di Yogya sehari sebelumnya. (Baca:
Gempa Yogya 5,7 SR Terasa di 15 Kota di Jawa Tengah)
Sementara pagi tadi gempa 5 SR terjadi di 115 kilometer barat daya Nias, Sumatera Utara, dengan kedalaman titik gempa 71 kilometer. tersebut terjadi sekitar pukul 06.55 WIB dan tidak berpotensi tsunami.
(agk)