Eks Pimpinan KPK Sebut Proses Seleksi Saat ini Lebih Lengkap

Abi Sarwoto | CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2015 23:46 WIB
Tumpak Hatorangan Panggabean menyebutkan, proses seleksi calon pimpinan KPK saat ini lebih lengkap dibandingkan dengan proses tes terdahulu.
Mantan pimpinan KPK periode 2003-2007 Tumpak Hatorangan Panggabean (tengah) dan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (18/5). Kedatangannya bersama mantan petinggi KPK lainnya tersebut karena diundang untuk merayakan ulang tahun Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki. ( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Tumpak Hatorangan Panggabean menyebutkan, proses seleksi calon pimpinan KPK saat ini lebih lengkap dibandingkan dengan proses tes terdahulu.

"Karena di sini kan sudah lebih lengkap, profile assessment sudah lebih lengkap dari pada dahulu, tapi pada prinsipnya sama," ujar Tumpak di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (27/7).

Tumpak yang ditunjuk sebagai salah satu assessor profile assessment mengatakan, proses seleksi mengalami peningkatan dari masa sebelumnya sehingga tahun ini terdapat perbedaan. Namun, Tumpak tidak menerangkan perbedaan tersebut secara rinci kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada penilaian administrasi, ada penilaian tentang makalah, dan ada profile assessment, nanti diikuti dengan wawancara, pada prinsipnya sama tapi lebih mendetail," kata Tumpak.

Selain Tumpak, terdapat eks tiga pimpinan KPK lainnya yang juga ditunjuk sebagai assessor profile assessement yakni Erry Riyana, Chandra Hamzah, dan Amien Sunaryadi.

Di kesempatan terpisah Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Destry Damayanti menyampaikan ketiga eks pimpinan KPK tersebut akan menjalankan tugasnya pada hari kedua profile assessment sebagai assessor atau penilai.

Destry menambahkan, besok para calon pimpinan akan memulai kembali tes pada pukul 08.00 WIB. Agenda pertama yang akan dilakukan adalah Leaderless Group Discussion (LGD).

"Mereka akan dibagi dalam delapan kelompok, satu kelompok akan dibagi delapan orang," kata Destry.

Destry menjelaskan pada LGD tersebut, para peserta akan masuk dalam ruangan masing-masing. Setelah itu, mereka akan dilepas dalam sebuah diskusi, dengan topik yang sudah ditentukan.

(win/win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER