Ahok Marah, Dinas Pendidikan Evaluasi Kelangsungan JakBook

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 11:25 WIB
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mendukung Ahok untuk meniadakan JakBook jika tak bisa menjual barang lebih murah.
Warga yang membeli barang di JakBook 2015. (Detikcom/Ayunda)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman akan mempertimbangkan kembali pelaksanaan Jakarta Book and Education (JakBook) di tahun depan. Pertimbangan ini setelah Arie melihat kemarahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat membuka perhelatan JakBook 2015 pada Senin (27/7) sore lalu.

Menurut Arie, kecurangan yang dilakukan peserta JakBook 2015 dengan menjual peralatan dan perlengkapan sekolah dengan harga tinggi sangat tidak pantas untuk dilakukan. Ia pun menuding para peserta JakBook 2015 telah berbuat jahat kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui penjualan barang dengan harga tinggi seperti itu.

"Sangat tidak patut dan tidak pantas. Padahal Pak Gubernur itu niatnya baik, ingin warga pemegang KJP (Kartu Jakarta Pintar) bahagia bisa belanja murah. Tapi nyatanya dia malah dizalimi," kata Arie saat dihubungi, Selasa (28/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta itu juga setuju dengan perkataan Ahok yang hendak menghapus pelaksanaan JakBook. Menurutnya, jika JakBook tidak dapat membantu warga Jakarta, maka acara tersebut tidak perlu lagi diselenggarakan mulai tahun depan.

"Imbauan Gubernur kita akan ikutin dan laksanakan. Kalau perlu ya tidak perlu ada lagi (JakBook)," kata Arie.

Sebelumnya, saat hendak membuka JakBook 2015 pada Senin sore kemarin, Ahok sempat mengeluarkan amarahnya karena mengetahui tingginya harga jual peralatan dan perlengkapan sekolah yang dipasarkan di acara tahunan itu.

Selain marah karena tingginya harga jual peralatan dan perlengkapan sekolah di JakBook 2015, Ahok juga geram ketika mendengar kabar adanya beberapa guru yang 'memaksa' orang tua murid agar membelanjakan dana dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) di ajang tersebut.

"Ada oknum guru yang mengatakan, kalau kalian tidak belanja di sini (JakBook 2015) tidak dapat lagi KJP tahun depan. Sudah begitu, harga jual di sini lebih mahal daripada harga jual di pasaran. Buku tulis saja di sini Rp42ribu, di pasaran Rp37ribu, Betul tidak?" ujar Ahok di kawasan Parkir Timur Senayan, Senin (27/7) lalu.

Selepas melampiaskan amarahnya, Ahok pun mengatakan tidak akan membuka perhelatan JakBook tahun ini. Ia bahkan mengancam tidak akan menyelenggarakan JakBook pada tahun-tahun mendatang.

"Ya sudah lah kalau begini kayanya tahun depan saya bebaskan saja (orang tua murid) mau belanja di mana. Atau kerja sama dengan beberapa toko buku, yang pegang KJP bisa dapat diskon misalnya kalau beli di sana," kata Ahok. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER