Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memerintahkan Dinas Tata Air DKI Jakarta untuk memaksimalkan pengerukan sungai dan perbaikan beberapa pompa air di kawasan ibu kota, selama musim panas tahun ini. Perintah itu dikeluarkan Djarot agar dapat mengurangi titik-titik banjir di Jakarta pada musim hujan mendatang.
Tak hanya meminta Dinas Tata Air melakukan pengerukan sungai dan perbaikan pompa air, Djarot juga meminta untuk dibuatnya sumur-sumur resapan di beberapa kawasan di ibu kota, mulai bulan depan.
Menurutnya, keberadaan sumur resapan dapat mengurangi jumlah titik banjir secara signifikan saat musim hujan tiba nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat musim kemarau pengerukan situ, waduk, dan sungai harus diperdalam sehingga daya tampungnya semakin banyak. Segera lakukan juga pembangunan sumur resapan di daerah genangan air atau banjir. Sehingga saat musim hujan ada pengurangan titik banjir," kata Djarot di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (28/7).
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dinas Tata Air DKI Tri Djoko Sri Margianto mengatakan telah menginstruksikan kepada pegawainya untuk melakukan pembenahan saluran air secepatnya.
"Saat ini kondisi saluran air dan waduk di Jakarta memprihatinkan. Saya sudah melihat sendiri kondisi saluran air serta pompa. Pengerukan perlu secepatnya dilakukan karena saat ini belum datang musim hujan," kata Djoko.
Saat melakukan tinjauan beberapa saat lalu, Djoko juga telah mengungkapkan soal adanya masalah di beberapa pintu air di kawasan Jakarta Pusat. Mantan Bupati Kepulauan Seribu itu mengaku telah melihat macetnya aliran air di Pintu air di Gedung Jaya karena banyaknya sampah dan lumpur yang menutupi.
Selain itu, Djoko juga menemukan rusaknya rumah pompa di pintu air Sogo dan Waduk Melati yang juga terletak di Jakarta Pusat. "Saya sudah minta rumah pompa barat (di Jakarta Pusat) terus difungsikan supaya bisa dilihat cara kerja dan kemampuannya untuk mengeringkan waduk," kata Djoko.
Saat ini, tercatat ada 76 waduk dengan luas total mencapai 502 hektar yang berada di Jakarta. Jakarta Utara memiliki jumlah waduk paling banyak, dengan luas mencapai 225 hektar.
Setelah itu, kawasan Jakarta Timur menyusul dengan adanya alokasi lahan seluas 163 hektar untuk waduk di sana. Kemudian, Jakarta Selatan tercatat memiliki 88 hektar waduk, disusul oleh Jakarta Barat seluas 15,5 hektar, dan Jakarta Pusat yang memiliki 10,5 hektar waduk di sana.
(meg)