Panitia JakBook Janji Investigasi soal Tuduhan Ahok

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 18:15 WIB
Kuasa hukum JakBook 2015 menyebut orang yang dirugikan di acara ini bisa menuntut 10 kali lipat harga barang.
Berdesakan membeli sepatu di JakBook 2015 di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015. JakBook 2015 menjual peralatan dan perlengkapan sekolah yang dapat dibeli masyarakat menggunakan KJP non tunai. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penasihat Hukum Jakarta Book and Education Fair (JakBook Fair) 2015, Achmad Michdan mengaku telah meminta panitia mengawasi peserta di luar Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta.

Tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan regulasi yang telah disepakati sebelumnya, yaitu untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjual peralatan dan perlengkapan sekolah di bawah harga pasar.

"JakBook ke 25 kali ini tidak hanya menjual buku. Tapi menjual peralatan sekolah dan bagi mereka yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP), saya sudah telah meminta diawasi, hingga akhirnya dibuat juga regulasi," ujar Michdan dalam keterangan pers di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Selasa (28/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Achmad menjelaskan, selainkan menurunkan harga, penyelenggara juga memberikan diskon terhadap beberapa barang tertentu untuk menarik minat pembeli. Sehingga ia membantah telah ada kesalahan kordinasi antara penyelenggara dengan peserta.

“Di sini bukan harga pasar, tapi ada diskon 10-20%. Bagi orang yang dirugikan bisa menuntut 10 kali lipat dari harga barang," ujarnya.

Michdan telah meminta panitia untuk melakukan investigasi atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyatakan bahwa harga barang yang tawarkan lebih tinggi dari harga pasaran.

Investigasi tersebut sebagai solusi menyelesaikan masalah dan menghilangkan tuduhan adanya monopoli harga di JakBook Fair 2015

Ketua Panitia JakBook Fair 2015 Tatang Sudensyah menyatakan, seluruh peralatan dan perlengkapan sekolah yang ditampilkan dalam pameran tersebut sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Penetapan tersebut untuk menjaga kualitas barang yang ditawarkan.

Tatang menjelaskan, berdasarkan data, antusiasme pada JakBook Fair tahun lalu dalam sepuluh hari mencapai 350 ribu pengunjung dengan usia rata-rata yang datang berusia 10-35 tahun. Serta, pengunjung terbanyak datang dari Jakarta, kemudian disusul dari kota sekitar acara dan luar Pulau Jawa.

"Kami optimis akan terlaksana sampai selesai. Kami melihat dari antusiasme pengunjung, meski ada kekerangan seperti yang disampaikan oleh Gubernur DKI kemarin," ujarnya.

Sebelumnya, Senin kemarin (27/7), Ahok berang ketika menerima informasi harga perlengkapan sekolah yang dijual di JakBook malah lebih mahal ketimbang di pasaran. “Buku tulis saja di sini Rp 42 ribu, padahal di pasaran Rp 37 ribu. Ada lagi, tas di Tanah Abang dijual Rp 75 ribu, di sini Rp 170 ribu,” ujarnya.

Amukan Ahok kemarin tak menyurutkan jumlah pengunjung yang datang ke acara tersebut. Mayoritas pengunjung merupakan para orangtua murid pemegang Kartu Jakarta Pintar yang tak memiliki banyak uang tunai untuk membeli perlengkapan sekolah bagi anak-anak mereka. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER