Besok, Bareskrim Periksa Ahok Terkait Korupsi UPS

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 18:25 WIB
Penyidik Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait kasus korupsi UPS yang telah menyeret dua tersangka.
Jokowi-Ahok di Bandara Halim Perdanakusuma. (Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) mengagendakan pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus dugaan korupsi pada pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS), besok (29/7).

"Ya jadwalnya betul seperti itu (diperiksa besok)," kata Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (28/7).

Walau demikian, dia mengaku belum mengetahui apakah Ahok akan hadir memenuhi panggilan tersebut. "Saya belum tahu, karena itu penyidik yang memanggil ya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu, Ahok sendiri mengaku sedang menunggu panggilan dari Bareskrim terkait kasus ini. "Saya juga bakal dipanggil Bareskrim nanti. Saya juga lagi tunggu panggilan," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/7).

Sejauh ini, pihak Bareskrim Polri sudah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus UPS. Mereka adalah Alex Usman dan Zaenal Soleman yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen. Alex ditahan penyidik setelah dijemput paksa petugas, Mei lalu. Adapun Zaenal hingga saat ini masih melenggang bebas.

Kepolisian juga mengaku masih mengincar tersangka baru dari kalangan eksekutif, legislatif, dan perusahaan rekanan. Namun, hingga saat ini masih belum juga ada tersangka baru ditetapkan.

Sementara itu, terkait kasus pengadaan printer dan scanner, beberapa lalu pihak Bareskrim mendapat temuan baru. Mereka menyita beberapa alat berat milik PT TWA, salah satu perusahaan penyalur printer dan scanner ke sekolah-sekolah Jakarta.

Alat berat tersebut dibeli dari hasil penjualan printer dan scanner. Selama ini, alat berat itu disimpan di daerah Sumedang, Jawa Barat. Namun, sampai saat ini, nama tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut belum juga diumumkan.

Budi mengatakan, pemeriksaan terhadap Ahok masih dilakukan seputar kasus UPS, belum memasuki ranah kasus printer dan scanner. "Tentunya terkait kasus yang sedang kami tangani, sementara UPS dulu."

Kedua kasus ini diketahui bermula dari laporan Ahok soal dana siluman di APBD DKI Jakarta 2012-2014 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER