Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana mulai bergerak untuk memanggil dan meminta keterangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang kerap disapa Ahok, atas terjadinya dua kasus korupsi dalam APBD Perubahan (APBD-P) 2014.
"Saya akan menjadi inisiatornya pemanggilan DPRD ke Ahok. Panggilan disampaikan karena sudah ada dua kasus korupsi di masa Ahok. Kami akan minta penjelasannya," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (30/7).
(Lihat Juga: Ahok: Kalau Lulung Polisi, Saya Usulkan Jadi Kabareskrim)Sampai saat ini telah ada dua kasus dugaan korupsi dalam APBD-P 2014 Jakarta yang ditangani oleh pihak Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) atau alat catu daya listrik merupakan kasus pertama yang diselidiki kepolisian. Kemudian, Bareskrim Polri juga menyelidiki korupsi pengadaan printer dan scanner di 25 Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.
(Lihat Juga: Ahok Kupas Modus Anggaran Siluman di Kasus UPS)Bareskrim Polri telah menetapkan dua tersangka dalam korupsi pengadaan UPS yang diduga mengakibatkan kerugian sebesar Rp50 miliar. Kedua tersangka itu adalah Alex Usman dan Zaenal Soleman yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen.
(Baca Juga: Lulung Soal Ahok Diperiksa Polisi: Akhir dari Segalanya)Sementara itu, Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan akan ada tiga tersangka yang ditetapkan dalam kasus korupsi pengadaan scanner dan printer. Namun, Budi masih irit bicara mengenai identitas tersangka yang dimaksud.
(utd)