Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengalami kekeringan ekstrem. Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan membangun ribuan waduk buatan atau embung.
Jokowi mengatakan masalah kekeringan ekstrem memang tidak bisa dihindari karena merupakan gejala alam. Namun, ia telah mengutus Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk berkeliling membagikan pompa ke seluruh wilayah yang terkena dampak kekeringan.
(Lihat Juga: FOKUS Bencana Hadang Nusantara)"Memang alam seperti itu, tetapi saya kira Mentan keliling terus ke seluruh wilayah untuk bagi-bagi pompa, terutama di tempat-tempat yang betul-betul kering dan memerlukan air. Saya kira tahapan paling cepat itu," ujar sang Kepala Negara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7).
(Lihat Juga: Catatan Bencana di Indonesia Tahun Ini)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kekeringan ekstrem dalam jangka panjang yakni dengan membangun ribuan waduk buatan atau embung.
"Ada ribuan embung mau kami bangun. Kecil tapi di semua tempat. Kuncinya kekeringan itu ada tampungan air. Di NTT berpuluh tahun kekeringan, kalau tidak kami siapkan air mau menanam apa?" kata dia.
(Baca Juga: Marwan Jafar: Dana Desa Bisa Dipakai Atasi Bencana Kekeringan)
Ribuan embung yang akan dibangun tersebut, kata Jokowi, yang akan membantu kenaikan produksi pertanian karena nantinya bisa berfungsi pada musim apapun.
"Musim apapun, akibat El Nino atau tidak, ada tampungan air. Butuh waktu," ujar dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebagian wilayah di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengalami kekeringan ekstrem. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan setidaknya ada 12 provinsi dan 77 kabukaten/kota dengan 526 kecamatan yang telah mengalami kekeringan. Diperkirakan juga sekitar 25 ribu hektar sawah puso dan 200 ribu hektar pertanian rawan kekeringan.
Provinsi yang telah mengalami kekeringan diantaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Tinur, Banten, Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Ada juga Sumatera Selatan, Yogyakarta, Selawesi Selatan, Lampung, dan Bali.
"Sudah ada wilayah yang lebih dari 60 hari tidak hujan," kata Sutopo di Jakarta, Selasa (28/7).
Lebih lanjut, Sutopo menjelaskan daerah di selatan khatulistiwa memang akan mengalami dampak kekeringan yang lebih parah dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya fenomena alam El Nino yang terjadi mulai Juli hingga November 2015.
"El Nino ini memberikan efek tingkat intensitas dan frekuensi curah hujan akan semakin berkurang dan bahkan awal musim hujan diperkirakan akan mulai Desember 2015," ujarnya.
(utd)