Puan Enggan Komentari Risma yang Maju sebagai Calon Tunggal

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2015 13:31 WIB
Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini mempercayakan sepenuhnya soal Pilkada kepada rekan separtainya Tjahjo Kumolo.
Ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri didampingi Puan Maharani sebelum meresmikan kantor baru PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (1/6). (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani enggan berkomentar banyak mengenai pasangan bakal calon yang diusung pada Pilkada 2015.

Ia pun enggan berkomentar saat ditanyai mengenai pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana yang batal bertarung di Pilkada 2015 karena tidak memiliki pesaing.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini mempercayakan sepenuhnya soal Pilkada kepada rekan separtainya Tjahjo Kumolo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. (Lihat Juga: FOKUS Politik Acak Pilkada Serentak)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Tjahjo kader PDIP juga. Terkait detil Pilkada coba tanyakan ke Pak Tjahjo," ucap Puan di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (4/8).

Puan juga bungkam saat ditanyai mengenai wacana dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk mengakomodir daerah-daerah termasuk Surabaya yang memiliki pasangan bakal calon kepala daerah kurang dari dua agar dapat ikut Pilkada 2015.

Kendati demikian, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini mengaku dirinya sering berkomunikasi dan koordinasi dengan Tjahjo terkait Pilkada. "Sama-sama di Kabinet Kerja. Detilnya tanya Pak Tjahjo," ujarnya.

Sebelumnya, Kota Surabaya termasuk salah satu dari lima daerah yang mengusung calon tunggal dalam pendaftaran pilkada serentak tahun ini. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik mengatakan mengatakan pada hari terakhir perpanjangan masa pendaftaran, Senin (3/8), sebenarnya terdapat satu pasangan bakal calon wali kota Surabaya yang datang ke kantor KPU setempat, yakni Dhimam Abror dan Haris Purwoko.

Namun setelah menyerahkan sejumlah persyaratan, mereka menghilang dari kantor KPU Kota Surabaya. Setelah ditunggu hingga pergantian hari, Haris tak kunjung hadir dan tak menandatangani sejumlah dokumen.

Ia mendapat informasi Haris telah memberikan pernyataan kepada sejumlah media massa lokal di Surabaya terkait keputusannya mundur dari proses pencalonan. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER