Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggara Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jomban Jawa Timur akan berupaya menyelesaikan agenda Muktamar hari ini (5/8). Pimpinan tertinggi (Rais Am) dan Ketua Umum PBNU ditargetkan rampung malam ini dan dilanjutkan dengan penutupan Muktamar.
Sebenarnya dalam jadwal yang disusun, Muktamar seharusnya hanya menyisikan agenda penutupan. Namun molornya sidang terutama yang membahas soal tata tertib membuat agenda yang berjalan sesuai jadwal.
Menurut Sekretaris Panitia Muktamar Syahrizal Syarif, hari terakhir ini Muktamar masih akan menggelar sidang pleno pengesahan sidang seluruh komisi, pemilihan Rais Am dan pemilihan Ketua Umum. (Baca juga:
Usai Pidato Haru Gus Mus, Jadwal Muktamar NU Kembali Normal)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski masih banyak agenda yang belum selesai, namun Syahrizal yakin Muktamar akan selesai hari ini.
"Kami berupaya Muktamar selesai malam dan langsung penutupan," kata Syahrizal kepada CNN Indonesia.
SIMAK FOKUS:
Kabar dari Dua MuktamarMuktamar harus diselesaikan malam ini karena banyak peserta Muktamar yang sudah memesan tiket pesawat untuk pulang ke daerahnya masing-masing.
Oleh karena itu panitia berharap tak ada lagi pembahasan yang alot di kalangan peserta Muktamar. Apalagi sidang komisi terutama yang terkait dengan tata tertib yang sempat alot sudah dibahas, tinggal disahkan dalam sidang pleno.
Salah satu hal krusial yang sempat alot dalam pembahasan adalah soal tim formatur atau ahlull halli wal aqdi yang berwenang memilih Rais Am NU. Sempat terjadi silang pendapat, akhirnya disepakati keputusan diserahkan pada Komisi Rais Syuriah Wilayah yang dibentuk secara mendadak. (Baca juga:
Metode Pemilihan Disepakati, Rais Am NU Dipilih Rais Wilayah)
Komisi khusus ini menurut Syahrizal akhirnya memutuskan tim formatur ini digunakan untuk memilih Rais Am.
Sejauh ini belum ada nama mengemuka yang siap menjadi Rais Am. Hanya mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi yang disebut-sebut bakal jadi Rais Am. Pejabat Rais Am NU saat ini, Mustofa Bisri sebelumnya mengatakan tak berharap kembali menjadi Rais Am.
(sur)