Jakarta, CNN Indonesia -- Diberlakukannya tim formatur atau ahlul halli wal aqdi dalam pemiliah Rais Aam Nahdlatul Ulama dikhawtirkan bisa memicu masalah baru dalam Muktamar. Tim formatur ini ditetapkan oleh Komisi Rais Syuriah Wilayah NU yang sebelumnya membahas soal tata tertib Muktamar.
Hasilnya akan disepakati dalam sidang pleno hari ini. Jika keputusan Komisi Rais Syuriah itu disepakati, maka pimpinan tertinggi NU hanya akan dipilih oleh sembilan orang kiai terpilih.
Sekretaris Panitia Muktamar Syahrizal Syarif mengatakan, Komisi Rais Syuriah Wilayah yang memutuskan dibentuknya tim pemilih Rais Aam tak ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU. (Baca juga:
Usai Pidato Haru Gus Mus, Jadwal Muktamar NU Kembali Normal)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi khusus ini dibentuk menyikapai sidang pleno setelah Rais Aam Mustofa Bisri menengahi kebuntuan tata tertib dalam Muktamar. Saat itu, Mustofa mengatakan, tata tertib pemilihan Rais Aam agar diserahkan pada Rais Syuriah Wilayah.
SIMAK FOKUS:
Kabar dari Dua Muktamar
Para Rais Syuriah ini belakangan memutuskan menggunakan ahlul halli wal aqdi. Padahal mekanisme pemilihan melalui formatur ini sejak awal jadi polemik di kalangan peserta Muktamar.
"Peserta Muktamar akan menilai yang tidak ada di AD/ART bisa jadi ribut, ini akan jadi sumber konflik baru," kata Syahrizal kepada CNN Indonesi, Rabu (5/8).
Namun meski begitu, ia berharap seluruh peserta Muktamar bisa menerimanya. Keputusan yang diambil Komisi Rais Syuriah Wilayah tersebut dinilai sudah sah secara hukum.
Dengan diterimanya keputusan itu maka agenda bisa dilanjutkan dengan pemilihan sembilan orang ulama untuk menjadi ahlul halli wal aqdi. Sembilan ulama ini punya kewenangan penuh untuk memilih pimpinan para kiai yakni Rais Aam. (Baca juga:
Buntu Soal Mekanisme Pemilihan, Pengurus NU Temui Kiai Sepuh)
Saat ini, kata Syahrizal, sudah ada 39 nama calon ahlul halli wal aqdi yang didaftarkan oleh peserta Muktamar dari pengurus wilayah dan cabang NU.
Panitia sendiri menargetkan hari ini seluruh agenda Muktamar NU ke-33 bisa diselesaikan. Termasuk agenda pemilihan Ketua Umum PBNU. Jika seluruh agenda bisa dikebut hari ini, malam nanti Muktamar akan diselesai dan akan ditutup secara sederhana.
(sur)