Pekanbaru, CNN Indonesia -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuat hujan buatan di atas langit Riau, (Rabu 5/8). Proyek berbasis teknologi itu dilakukan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI Angkatan Udara.
BPPT memakai teknologi modifikasi cuaca untuk menciptakan hujan buatan guna mengatasai kabut asap akibat pembalakan liar. Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC ini memakai cara dengan menyemaikan garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl).
Garam ini berukuran sangat kecil, yakni antara 10 sampai dengan 50 mikron dan berbentuk serupa tepung. Garam tersebut kemudian ditaburkan dari atas pesawat CN-295 milik TNI Angkatan Udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat itu mengudara dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. "Tadi kami pantau mulai dari Rokan Hulu, Bengkalis, mutar ke Siak, Kabupaten Kampar, dan Kuantan Singingi,” ujar Koordinator TMC BPPT Djazim Syaifullah kepada CNN Indonesia yang berkesempatan ikut langsung dalam pesawat tersebut. (Baca:
Kebakaran Hutan Meluas, Bom Air Dilepaskan di Riau)
Berdasarkan pengamatan dari TMC BPPT, tutur Djazim, secara prinsip pertumbuhan awan bagus di beberapa tempat.
Menurut Djazim, ada sekitar delapan tabung berisi NaCl dengan bobot keseluruhan mencapai 2.400 kilogram. Garam-garam tersebut ditebarkan di atas langit dengan ketinggian sekitar sepuluh ribu kaki di atas Provinsi Riau untuk memicu turunnya hujan. (Baca:
Kebakaran Lahan di Riau Masih Mengancam)
Pemerintah berharap dengan adanya upaya modifikasi cuaca ini kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran lahan dan hutan dari pembalakan liar di Provinsi Riau bisa segera diatasi. Ini kali kedua BPPT dan TNI Angkatan Udara melakukan modifikasi cuaca.
(obs)