Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menunda penghapusan bus sekolah. Hal ini dilakukan karena sistem transportasi Jakarta dinilai belum memadai.
"Kami belum cukup bus sebetulnya. Nanti kalau semua bus sudah terintegrasi dan gratis, untuk apa bus sekolah. Bus sekolah niatnya biar pelajar tidak bayar," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Rabu (5/8).
(Lihat Juga: Soal Ultah Ahok, Perjuangan Ibu dan Penghapusan Bus Sekolah)Ia juga mengatakan, penghapusan belum dilakukan karena rute bus umum yang ada banyak yang tidak menjangkau sekolah. Sehingga, jika dihapuskan akan menyulitkan siswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk anak sekolah di beberapa tempat mau ke sekolah tidak ada rutenya. Sekarang memang tidak bisa dihapus karena pelajar jauh jalannya," ujar dia.
Hal tersebut akhirnya membuat pihak Pemprov DKI Jakarta belum melakukan penghapusan.
(Lihat Juga: Disdik DKI: Sekolah Harus Tegas Larang Murid Bawa Kendaraan)
"Ya kami jalanin saja sampai busnya cukup," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya, Ahok pernah melempar wacana penghapusan bus sekolah. Sebab, nantinya Jakarta akan mempunyai fasilitas bus gratis.
"Bus sekolah secara bertahap kami hilangkan, jika Kopaja serta Kopami sudah masuk dan terintegrasi. Sebagai gantinya pelajar akan gratis," kata Ahok.
Ahok menambahkan, penghapusan bus sekolah ini juga merupakan bentuk optimalisasi dari Kartu Jakarta Pintar. Melalui KJP, pelajar akan memperoleh tarif gratis ketika tapping menggunakan kartu tersebut.
"Jadi buat saya, untuk apa ada bus sekolah? Lebih penting busnya cukup dan pelajar adalah penumpang khusus," ujarnya.
(utd)