Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 harus menerima kenyataan pahit bahwa semiloka yang sudah direncanakannya jauh-jauh hari harus gagal terlaksana. Banyaknya ancaman yang muncul membuat mau tidak mau acara tersebut urung dilaksanakan.
Desakan pembatalan semiloka pun, dikatakan Ketua YPKP 65 Bedjo Untung, muncul dari oknum-oknum yang akhirnya juga keluar dari mulut pihak kepolisian. Menurutnya, polisi lah yang paling mendesak pembatalan tersebut.
"Intel polisi yang datang ke pengurus wisma (Wisma LP3S lokasi diselenggarakannya semiloka) dan mendesak agar acara dibatalkan," kata Bedjo di Jakarta, Kamis (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski akhirnya acara semiloka tersebut urung terlaksana, Bedjo tidak mau kejadian tersebut dinamakan pembatalan. Dia menegaskan bahwa acara semiloka tidak dibatalkan melainkan hanya mengalami penundaan.
(Baca juga: Ramai di Sosmed, YPKP: Bendera Palu Arit itu Provokasi)
"Semiloka akan terus dilaksanakan hanya saja mengalami penundaan, terkait kapan dan di mana akan dibicarakan nanti," katanya.
Bedjo mengungkapkan bahwa mereka sama sekali tidak ada niatan untuk membangkitkan kembali paham Komunis di Indonesia. Menurutnya pertemuan tersebut murni hanya pertemuan biasa.
Menurutnya bagaimana mungkin dia mau membangkitkan lagi PKI jika untuk menyebut PKI saja tidak berani.
"Kami tak pernah mengibarkan bendera palu arit, mengatakan kata PKI saja tak berani," ujarnya.
Ada beberapa ancaman yang ditujukan kepada YPKP 65 yang mengakibatkan penundaan semiloka di Salatiga. Ancaman-ancaman tersebut disebarkan melalui banyak media, salah satunya adalah melalui pesan singkat.
Berdasarkan informasi yang CNN Indonesia dapatkan, pesan ancaman tersebut mengatakan bahwa para anggota FPI untuk melakukan jihad untuk menghabisi komunis. Pengirim pesan tersebut juga meminta agar FPI tidak membiarkan PKI hidup di Indonesia.
Isi lengkap pesan tersebut berbunyi, "Front Pembela Islam Surakarta (Solo kota, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten) dan Garda Pembela islam se-Jateng! Menyerukan! Ayo Jihad habiskan Komunis! Wahai singa2 Allah jgn biarkan PKI hidup di NKRI, wahai mujahid datanglah berduyun menghadap Syahid!! Cab YPKP '65 se-RI mengikuti kegiatan Temu Nasional Korban '65 /YPKP '65 dg Tema 'Menuju Penyelesaian Adil dan Bermartabat bagi Korban 65' yg akan diselenggarakan tanggal 6-9 Agust 2015 di Wisma LP3S Jl Sukarno-Hatta No 10 Salatiga Jateng. Tidak ada kata lain terkecuali pertahankan NKRI bersama Islam!!! (H. Choirul RS FPI Solo Raya dan GPI Jateng) sebar!!!!!!".