Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat menjadi motor bagi partai lain di luar partai pengusung Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam Pilkada Serantak yang akan dilaksanakan 9 Desember 2015. Demokrat tengah mencari calon lawan sepadan untuk mengeser kekuasaan Risma di Surabaya dengan mencari tokoh yang tepat dalam sisa perpanjangan pendaftaran calon pasangan oleh Komisi Pemilihan Umum hingga, Selasa (11/8) besok.
"Kami sangat menyadari ini berat, tapi Risma bisa dikalahkan. Dari hasil survei, semua survei mengatakan berat untuk mengalahkan Risma," kata Wakil Ketua Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan kepada CNN Indonesia, Senin (10/8).
Menurutnya, Demokrat dibuat pusing untuk mencari sosok tokoh yang mampu mengimbangi Risma dari berbagai sisi. Untuk itu, Demokrat sangat berhati-hati dalam memilih tokoh yang akan melawan Risma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih terus rapat, masih belum definitif. Ada dua nama, mudah-mudahan sore ini bisa keluar hasilnya." (Baca juga:
Demokrat Siapkan Lawan Risma di Pilkada Surabaya)
Selain soal sosok ketokohan, Sjarif menjelaskan, syarat untuk mencuri kemenangan dari tangan Risma adalah kekompakan koalisi partai itu sendiri. "Soal tokoh ini menjadi masalah, kami ingin calon yang dipilih bisa mengimbangi Risma, ditambah koalisi partai pengusung turun membantu meski semua survei mengatakan itu berat," Sjarif.
Partai Demokrat tengah melakukan lobi-lobi politik di Surabaya. Langkah itu diambil untuk memastikan agar Pemilihan Kepala Daerah di Kota Pahlawan tidak hanya milik walikota petahana Tri Rismaharini semata.
Wakil Ketua Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengungkapkan jika pertemuan intensif di tataran DPP antar partai tengah dilakukan untuk mencari sosok kuat untuk menumbangkan Risma di Surabaya. Mantan Menteri Koperasi dan UMKM era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku, paling telat ia akan menyerahkan pasangan calon kepala daerah, besok (11/8). (Baca juga:
Perppu Pilkada Tak Perlu Diterbitkan Usai Perpanjangan Kedua)
"Kami masih terus bahas ini, intinya akan ada calon definitif. Demokrat dan beberapa partai berniat ikut sama kami," kata Sjarif kepada CNN Indonesia, Senin (10/8).
Menurutnya, hingga kini partai berlambang mercy ini didukung oleh beberapa partai untuk mencarikan lawan sepadan melawan Risma. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) disebut Sjarif telah berkomitmen untuk bergabung.
Tak hanya dua pertai itu, Sjarif mengklaim dukungan pun kemungkinan besar datang dari partai kedua pemenang Pemilu 2014, Golkar. "Dengan Golkar ada pembicaraan. Intinya semua masih cair, dan belum ada kepastian karena Demokrat tidak bisa mencalokan sendiri," ungkapnya.
Namun dari kabar yang mencuat, Dhimam Abror siap kembali mendaftar sebagai calon orang nomor 1 di Surabaya melawan Risma. Sempat menarik diri dari pencalonan saat berpasangan dengan Haries Purwoko, kini Dhimam yang didukung PAN dan Demokrat masih belum memutuskan siapa pendampingnya. (Baca juga:
PAN: Meski Risma Kuat, Partai Lain Tetap Bisa Ikut Tarung)
Sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi pendamping Dhimam muncul ke publik. Salah satunya adalah mantan Sekda Provinsi Jawa Timur, Rasiyo hingga penyanyi janda Ahmad Dhani, Maia Estianty.
Batas pendaftaran Pilkada Serentak 2015 yang berikan Komisi Pemilihan Umuum akan berakhir 11 Agustus 2015 besok yang merupakan hasil perpanjangan pendaftaran agar tidak ada calon tunggal dalam kontestasi pilkada 2015 dan menghindari kemungkinan pilkada dengan calon pasangan tunggal ditunda hingga 2017. (Baca juga:
Calon Tunggal, Masih Menarikkah Pilkada?Calon Tunggal, Masih Menarikkah Pilkada?)
(pit)