Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroeq menyatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam keributan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Sabtu (8/8). Selain untuk menetapkan tersangka, pemeriksaan tersebut untuk mengetahui siapa provokator keributan tersebut.
"Sementara tujuh orang sudah diperiksa. Kami belum tetapkan tersangka keributan kemarin," ujar Umar kepada CNN Indonesia, Senin (10/8).
Umar mengatakan, pemeriksaan terhadap para saksi untuk keperluan penyelidikan dan pengembangan. Namun ia memastikan polisi terus melakukan pengusutan untuk mengungkap motif keributan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Umar menyatakan, ada kemungkinan bertambahnya orang yang akan diperiksa oleh polisi, pasalnya keributan tersebut melibatkan unsur organisasi kemasyarakatan dan warga.
"Sementara itu yang kami periksa. Tapi ada kemungkinan kami akan memanggil saksi lain untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Selain itu, Umar meminta provokator keributan untuk segera menyerahkan diri sebelum polisi melakukan penindakan secara tegas.
Hingga kini, polisi masih melakukan penjagaan di lokasi keributan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi balasan yang dilakukan oleh salah satu pihak bertikai kemarin.
Dikutip dari detikcom, keributan antara massa Forum Betawi Rempug (FBR) dengan warga pecah di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Sabtu (8/8). Keributan diduga disebabkan rebutan lahan parkir antara FBR dengan salah satu warga sekitar.
Diketahui, sekitar 30 anggota FBR menyerang salah seorang tukang parkir berinisial C karena menggunakan seragam Pemuda Pancasila (PP). Tak terima warganya dianiaya, para warga di kawasan Pasar Gembrong melakukan perlawanan, hingga aksi saling lempar tak terelakkan. Bentrokan tersebut menyebabkan tiga sepeda motor hangus terbakar dan satu orang mengalami luka bacok.
(rdk)