Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan rencana pembongkaran terhadap kawasan kumuh bakal dilakukan mengikuti jumlah rumah susun (rusun) yang ada di Jakarta. Saat ini terdapat seribu rumah susun berdiri di wilayah Ibu Kota.
Ahok, sapaan Basuki, mengatakan dirinya akan memberi tawaran bagi penduduk yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta untuk kembali ke kampung halamannya. Sedangkan, ada 12 ribu warga Jakarta yang ditargetkan direlokasi ke rumah susun.
"Enggak apa-apa, nanti tinggal tawarin saja mau pulang kampung apa enggak? Kalau dia punya rumah, ya kita bongkar. Harusnya bisa cukup (seribu rumah susun)," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pembongkaran kawasan kumuh, Ahok mengatakan, rencana itu akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah rumah susun yang terisi.
"Yang penting kita siap segitu. Kan tidak bongkar sekaligus. Misalnya ada rusun 2.000, kita bongkar permukiman kumuh. Kalau yang terisi hanya 500, ya kita bongkar lagi (permukiman kumuhnya)," ujar Ahok.
Ahok memastikan, dirinya tidak akan membongkar wilayah kumuh seandainya tidak ada rumah susun. Dia pun menyatakan tidak pernah membandingkan jumlah rumah susun dengan wilayah kumuh yang dibongkar harus sama.
Menurut Ahok, permasalahan yang ada saat ini adalah banyak pemilik rumah susun yang memiliki KTP Jakarta menyewakan kepada pendatang yang tidak punya KTP Jakarta. Padahal, rumah susun diutamakan bagi mereka yang punya KTP Jakarta.
"Masalahnya pemilik nyewain, kita temukan orang dari luar kota enggak punya KTP DKI Jakarta, jadi mereka enggak usah pusing buat pulang kampung," ujarnya.
(meg)