Djarot Beberkan Alasan Pencopotan Wali Kota Jakarta Selatan

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 16:36 WIB
Meski mengakui Syamsuddin Noor sebagai sosok yang baik, namun beberapa beberapa program Pemprov DKI yang tak kurun diselesaikan ternyata membuat dia dipecat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memimpin kegiatan pemusnahan minuman keras di Silang Monas, Jakarta, Selasa, 7 juli 2015. Sekitar 11.321 botol minuman keras yang dimusnahkan, hasil dari penertiban satpol pp di tingkat provinsi maupun wilayah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengungkapkan alasan Syamsuddin Noor dicopot dari kursi Wali Kota Jakarta Selatan. Berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot menyebut kinerja Syamsuddin yang lambat sebagai penyebab pencopotan tersebut.

"Syamsuddin Noor memang baik, tetapi karena agak lambat, termasuk (membereskan) PKL dan pembebasan lahan MRT, jadi kami stafkan," kata Djarot saat ditemui di Balai Kota, Jakarta (11/8).

Pembebasan lahan pembagunan Mass Rapid Transit (MRT) yang disebut Djarot itu memang tak kunjung selesai hingga kini. Padahal PT MRT Jakarta menargetkan pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemprov DKI jatuh pada Desember 2013 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total 266 lahan yang harus dibebaskan dari wilayah Cilandak ke Bundaran Senayan, hanya 66 lahan yang sudah dibebaskan hingga akhir tahun lalu oleh Pemprov DKI melalui Wali Kota Jakarta Selatan.

Untuk Kelurahan Gandaria Selatan, dari 49 bidang lahan seluas 3.452 meter persegi yang harus dibebaskan, hanya ada satu lahan yang terealisasi dengan luas 35 meter persegi.

Sementara di Kelurahan Cipete Selatan, dari 54 bidang lahan yang harus dibebaskan, baru 21 lahan yang terealisasi. Luasnya sekitar 1.110 meter persegi dari keseluruhan lahan yang jumlahnya mencapai 3.853 meter persegi.

Ditemui beberapa waktu lalu, Syamsudin Noor mengaku sedang mengupayakan pembebasan lahan tersebut. "Kami sedang mengupayakan pembebasan lahan di kawasan tersebut. Kemarin sudah ada 23 pemilik tanah yang sudah setuju dengan harga yang kami tawarkan," kata Syamsudin kepada CNN Indonesia saat ditemui di kantornya.

Namun, apa boleh buat, batas waktu sudah ditentukan sejak Desember 2013 dan hingga Agustus 2015 pembebasan lahan belum juga selesai. Akibatnya, proyek MRT pun tersendat.

Sementara itu, Pemprov DKI akan melantik pengganti Syamsuddin dalam pekan ini. Berdasarkan informasi sementara, Syamsuddin digantikan oleh Tri Kurniadi yang merupakan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER