Reshuffle, Jokowi Dianggap Masih Takut Partai Politik

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 20:57 WIB
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menilai Presiden Jokowi masih takut-takut dalam melakukan perombakan kabinet karena alasan backing politik.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli membenahi peci sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski pergantian formasi Kabinet Kerja disebut-sebut sebagai salah satu strategi Presiden Joko Widodo memperbaiki keadaan ekonomi, namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menilai reshuffle kali ini hanyalah perombakan tambal sulam.

Walau mendepak Tedjo Edhy Purdijatno dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Fadli menilai Jokowi tetap tidak berani menyentuh menteri-menteri lainnya yang berasal dari partai politik pendukung presiden. Tedjo, diketahui masih tercatat sebagai kader dari Partai NasDem.

"Ketakutan itu menunjukkan bahwa ini reshuffle tambal sulam, yang menunjukan beberapa orang mempunyai backing politik," kata Fadli di Gedung DPR, Rabu (12/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, masih dipertahankannya Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menjadi indikasi masih inginnya pemerintah membuat kegaduhan politik. Fadli pun menilai hal ini bertentangan dengan keinginan untuk menciptakan iklim yang mempersatukan kekuatan-kekuatan politik nasional.

"Di bidang hukum masih dipertahankan saudara Yasonna Laoly. Itu menunjukkan bahwa pemerintahan ini ingin menjaga kegaduhan politik," ujarnya.

Kendati mengungkapkan ketidakpuasannya dengan perombakan kabinet, Fadli mengaku hanya bisa berharap bahwa enam sosok pembantu baru presiden tersebut dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik untuk pemerintahan.

"Iya tapi saya kira, kita harus realistis menghadapi situasi yang sekarang," katanya.

Diketahui, enam menteri baru telah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini. Keenam menteri tersebut adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Maritim Rizal Ramli, Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Bappenas Sofyan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dengan terdepaknya Tedjo dari kursi Menkopolhukam, berarti komposisi menteri Kabinet Kerja dari Koalisi Indonesia Hebat berkurang satu, yakni satu kursi dari NasDem. Kini jumlah menteri yang berasal dari koalisi partai penguasa pun hanya tinggal 13 kursi. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER