Ahok: Pejabat Pemerintah di Jakarta Selatan dan Barat, Parah!

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 13:48 WIB
Gubernur DKI tersebut mengeluhkan banyaknya persoalan tidak terselesaikan di kedua daerah tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Ahok saat memberikan hibah 326 motor kepada Kodam Jaya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/8). (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan ia terus memantau semua kinerja pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Bahkan ia bisa melakukannya secara online melalui sistem Smart City.

Salah satu yang terus dipantau Ahok adalah kinerja para lurah. Ia memantaunya dari aplikasi Qlue di Smart City. (Lihat Juga: Copot Wali Kota Jaksel, Ahok Dapat Pesan Bernada Rasialisme)

Qlue merupakan aplikasi yang bisa digunakan warga untuk pengaduan jika menemukan fasilitas umum atau masalah apapun yang dikeluhkan mengenai Jakarta. Aplikasi ini terintegrasi langsung dengan aplikasi Crop yang dimiliki lurah dan camat. (Baca Juga: Ketua DPRD Minta Wali Kota Jaksel Atur Kawasan Kemang)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui aplikasi tersebut, siapa saja bisa melihat pengaduan mana yang langsung direspons dan mana yang tidak.

"Kami sudah ada sistemnya, makanya saya langsung bisa tahu lurah mana yang malas, lurah mana yang asal-asalan," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/8).

"Salah satunya di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Parah," ujarnya. (Baca Juga: Dilantik Ahok, Tri Kurniadi Dapat Sederet Tugas Benahi Jaksel)

Ahok memang terlihat sangat kecewa dengan kinerja dua kota admistrasi tersebut, terutama Jakarta Selatan. Hal ini terlihat ketika ia mencopot Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor.

Menurut Ahok, Jakarta Selatan memiliki banyak sekali masalah, mulai dari kinerja pejabatnya dan pegawainya yang dinilai tidak maksimal, masalah penertiban pedagang kaki lima (PKL), masalah kebersihan, sampai masalah pembebasan lahan untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang tidak kunjung selesai.

Sementara itu di Jakarta Barat, masalah yang paling banyak terjadi adalah masalah kepegawaian. Bahkan Ahok mengaku memasang jebakan untuk membuktikan bahwa ada permainan yang dilakukan di sana. Sehingga, dugaannya pun tidak hanya sekadar omong kosong belaka.

"Jakarta Barat ada paling banyak. Yang bagus dipecat, yang jujur dicopot, padahal tidak tahu salahnya apa," ujar Ahok. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER