Cerita Ahok Soal Siswa SD Tak Sengaja Lakukan Gratifikasi

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 11:16 WIB
Menurut Ahok, sifat anak yang di usia dini terbiasa melakukan gratifikasi membahayakan masa depannya.
Ilustrasi. Sejumlah pelajar sekolah dasar mengunjungi stand Bank BNI dalam pameran Keuangan Rakyat, Jakarta, Minggu, 21 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di hadapan 30 ribu anggota pramuka dalam upacara Peringatan Hari Pramuka ke-54, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berbagi sepenggal cerita tentang siswa sekolah dasar yang tidak menyadari telah melakukan gratifikasi. Cerita ini didapat Ahok dari petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada kasus, seorang anak kelas lima SD yang selalu meminta orang tuanya membelikan hadiah untuk orang-orang di sekolah," kata Ahok, sapaan akrab Basuki ketika memulai cerita di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (14/8).

"Pa, Ma, saya perlu kasih hadiah lebaran kepada penjaga sekolah dan guru-guru," ujar Ahok menirukan permintaan si anak kepada orang tuanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas inisiatif itu, orang tua si anak menilai bahwa buah hatinya itu memunyai hati mulia dan berjiwa sosial tinggi. Permintaan anak itu pun dituruti. Suatu hari, lanjut Ahok, anak tersebut terlambat datang ke sekolah sehingga sang ibu panik. Tetapi herannya si anak malah santai-santai saja.

"Dia bilang ke ibunya, ‘Tenang saja Bu, setiap tahun saya kasih hadiah, kalau saya yang terlambat pasti bisa masuk'," kata Ahok kembali menirukan perkataan anak tersebut.

Pernyataan sang anak membuat ibunya kaget. Menurut Ahok, sifat anak yang seperti ini membahayakan masa depannya lantaran di usia yang terlalu dini sudah melakukan gratifikasi.

"Ini membahayakan anak-anak ketika dewasa nanti mereka jadi pemimpin. Karena sudah terlatih (gratifikasi) dari kecil," ujar Ahok.

Ahok meminta jangan ada anggota pramuka dan generasi muda di seluruh negeri yang meniru cerita si anak tersebut. "Kalau di negara maju rata-rata yang terpilih jadi pemimpin adalah yang sportif, dan suka menolong. Saya yakin adik-adik pramuka 10-20 tahun salah satunya ada yang jadi Gubernur DKI," katanya.

Untuk mendukung gerakan antikorupsi, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku akan memberikan pendidikan anti korupsi yang merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dengan KPK.

Dia telah menginstruksikan Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni untuk menjalankan program antikorupsi lewat beberapa permainan untuk anak. Permainan tersebut dapat diterapkan ketika masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) di sekolah. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER