Ahok: Disdik Paling Keterlaluan, Semua Mau Dicurangi!

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 15:56 WIB
Selain persoalan dana rehabilitasi bangunan sekolah yang memantik kemarahan Ahok, ia juga mempertanyakan dana lainnya yang digunakan di bidang pendidikan.
Kondisi ruang kelas SDN 14 Malaka Sari Pagi yang mengalami kerusakan parah di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Sabtu, 1 November 2014. Pihak Dinas Pendidikan telah melakukan sidak dan merencanakan perbaikan dengan anggaran 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa sangat kesal dengan Dinas Pendidikan yang dinilai banyak terjadi penyelewengan. Tak terkecuali dengan dana untuk rehabilitasi bangunan sekolah.

Selain persoalan dana rehabilitasi bangunan sekolah yang memantik kemarahan Ahok, ia juga mempertanyakan perihal dana lainnya yang digunakan di bidang pendidikan.
 
Misalnya saja anggaran untuk membeli pemindai atau scanner maupun pengadaan alat catu daya listrik atau uninterruptible power supply (UPS). Untuk itu dana di bidang pendidikan, kata Ahok, harus ditunjau ulang.

"Di Dinas Pendidikan permainan tuh paling keterlaluan. Semua mau dicurangin, mau dimakan duitnya,” ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (13/8).  (Baca: Rehabilitasi Sekolah Rp 755,3 Miliar Dialihkan ke Disdik DKI)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tahun ini, rehabilitasi 51 bangunan sekolah di DKI Jakarta mangkrak. Setidaknya ada 30 sekolah dasar (SD) dan 21 sekolah menengah pertama (SMP) yang tidak jadi direhabilitasi tahun ini.

Ahok membenarkan adanya pembangunan sekolah yang mangkrak di Jakarta. Dia mengaku terpaksa menghentikan anggaran yang digunakan untuk rehabilitasi bangunan sekolah karena anggarannya dinilai terlalu besar. (Baca: Janji Renovasi Sekolah Berujung pada Duplikasi Anggaran)

Perbaikan fisik sekolah, ujar Ahok, harus ditunda dulu karena Pemprov DKI ingin memperbaiki anggaran tersebut terlebih dahulu.

"Sekarang kami paksa tunda, tahun depan kami perbaiki. Kalau di (APBD) perubahan tidak keburu," ujar Ahok.

Berdasarkan data yang diterima CNN Indonesia dari Dinas Pendidikan Jakarta, batas tertinggi anggaran untuk rehabilitasi sekolah di DKI tahun 2015 mencapai Rp 481,84 miliar untuk 51 sekolah. Sementara itu, anggaran tertinggi untuk rehabilitasi total sekolah sekitar Rp 20 miliar untuk SMKN 2. Adapun anggaran terendah dimiliki oleh SDN Kalisari 01 yaitu sebesar Rp 749 juta. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER