Jakarta, CNN Indonesia -- Kemajuan teknologi tampaknya disadari betul oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia ingin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki apilkasi yang bisa memuat harta kekayaan para pejabatnya dan bisa diakses publik.
"Misalnya si pejabat A jadi camat. Begitu diklik camat itu, di situ ada LHKPN-nya (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) yang terhubung KPK," kata Ahok, sapaan akrab Gubernur DKI itu saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa malam (18/8).
Ia ingin warga DKI bisa mengetahui latar belakang pemimpinnya. Dengan aplikasi ini juga Ahok ingin warga bisa menilai apakah pemimpinnya merupakan pribadi yang jujur atau tidak, dilihat dari hasil laporan kekayaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang bisa nilai nih, ini laporan kekayaannya sama gaya hidupnya sesuai atau tidak. Sekarang kan masih banyak yang tidak sesuai. Banyak pejabat laporin kekayaannya miskin banget. Tapi jam tangannya Rp 1,8 miliar," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sayangnya, aplikasi yang diinginkan Ahok ini belum sepenuhnya berjalan. Tidak mudah untuk membuka LHKPN untuk masyarakat umum. Tampaknya KPK pun belum mengamini usulan tersebut.
"Karena kan kita tidak boleh membuka laporan LHKPN orang. Musti link (terhubung) ke KPK," kata dia.
Akan Buat Banyak AplikasiTransparansi data dan informasi sepertinya amat dijunjung tinggi oleh Ahok. Untuk mendukung hal tersebut Pemprov DKI pun sampai menggelar kompetisi dengan menggandeng pihak lain untuk menelurkan inovasi aplikasi untuk Jakarta, yaitu Hackjak.
Selasa malam, kompetisi tersebut menghasilkan pemenangnya. Tiga aplikasi terbaik antara lain Parkirmu.com, J-explore, dan Jakcare.
Parkirmu.com merupakan aplikasi penyedia informasi kapasitas tempat parkir di DKI. Pengemudi bisa mencari parkir lebih cepat dengan aplikasi ini. Sementara itu, J-explore merupakan kuis yang membantu dan mempromosikan pariwisata di Jakarta. Sedangkan Jackcare merupakan aplikasi yang memudahkan seseorang untuk mencari, membantu, dan melaporkan orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin di sekitarnya.
Dari ketiga aplikasi tersebut, Ahok mengaku lebih menyukai aplikasi terkait parkir. Aplikasi ini dinilainya sejalan dengan program Pemprov DKI yang akan membereskan lahan parkir di ibu kota untuk kemudian dipasang terminal parkir elektronik (TPE).
"Saya sih lebih suka yang parkir. Saya pengen sesuatu yang cepat biar ada hubungan dengan program kami," kata Ahok.
(hel)