Gotong Jenazah Korban Trigana, Tim Berjalan Kaki 4,5 Jam

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 13:34 WIB
Saat ini sudah enam jenazah yang sudah dievakuasi ke basecamp sementara. Satu jenazah harus digotong oleh lima orang anggota tim evakuasi.
Petugas Basarnas mempersiapkan ambulans yang akan dipakai untuk mengevakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/8). Evakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air menuju Bandara Sentani Jayapura direncanakan dilaksanakan pada Rabu 19 Agustus. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Enam jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air berhasil dievakuasi ke basecamp sementara dari lokasi kecelakaan. Tim evakuasi membawa jenazah korban melalui jalur darat dengan cara menggotong satu demi satu dan harus berjalan kaki selama 4,5 jam dari titik jatuhnya pesawat.

Deputi Bidang Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jenderal Heronimus Guru mengatakan, butuh perjuangan keras untuk mengevakuasi jenazah korban.

Pasalnya medan sulit serta cuaca yang tidak mendukung. Kondisi cuaca pula yang membuat evakuasi jalur udara dibatalkan. (Baca juga: Trigana: Pesawat Jatuh karena Alam dan Cuaca Tak Menentu)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepala Basarnas menginstruksikan evakuasi melalui jalur darat. Saat ini sudah enam jenazah sudah tiba di basecamp awal, bukan di Bandara Oksibil. Sementara jenazah lain masih dalam perjalanan," ujar Heronimus kepada CNN Indonesia, Rabu (19/8).

SIMAK FOKUS: Evakuasi Korban Trigana Air

Selain enam jenazah yang sudah tiba di basecamp sementara, saat ini ada enam jenazah yang tengah dalam perjalanan. Lima jenazah juga siap diberangkatkan dari lokasi kecelakan di Distrik Oktabe, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Butuh lebih dari lima orang untuk bisa mengangkat satu jenazah. "Kondisi fisik tim harus benar-benar prima," kata Heronimus. (Baca juga: Uang 6,5 Miliar dalam Kabin Trigana Ditemukan Hangus)

Dari basecamp sementara ini, jenazah akan dibawa Bandara Oksibili menggunakan helikopter jika kondisi cuaca mendukung. Namun jika kondisi cuaca kembali tak bersahabat, kendaraan darat akan digunakan untuk membawa jenazah ke bandara.

Seluruh jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana yang melayani rute Bendara Sentani - Oksibili itu jatuh, Minggu (16/8) lalu. Pesawat menabarak gunung yang membuat tak satupun penumpang dan awak pesawat selamat. Pesawat tersebut membawa 54 penumpang dan awak.

Evakuasi sedianya akan dilakukan kemarin. Namun helikopter yang disiapkan tak mampu menembus cuaca buruk di sekitar lokasi kecelakaan. Rencana evakuasi melalui jalur darat juga dibatalkan kemarin. Sebanyak 54 jenazah korban tadi malam diinapkan di lokasi kecelakaan sebelum mulai dievakuasi hari ini. (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER