Evakuasi Jasad Korban Trigana Terkendala Hujan Lebat

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 10:00 WIB
Deputi Bid Ops Basarnas Mayjen Heronimus Guru mengatakan hingga saat ini tim evakuasi gabungan masih belum bisa berangkat ke lokasi karena kendala cuaca.
Keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN Matius menunggu perkembangan kabar terkini di crisis center kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/8). (AntaraFoto/ Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses evakuasi 54 jasad korban kecelakaan pesawat terbang Trigana Air Service jenis ATR 42-300 terkendala oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah Oksibil dan Sentani, Papua.

Deputi Bidang Operasional Basarnas Mayjen Heronimus Guru mengatakan hingga saat ini tim evakuasi gabungan masih belum bisa berangkat ke lokasi ditemukannya jenazah.

"Kami menunggu sampai siang, apakah ada perubahan metode evakuasi karena cuaca buruk," kata Heronimus saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (19/8). (Lihat Juga: FOKUS Evakuasi Korban Trigana Air)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heronimus mengatakan jika cuaca membaik, jenazah akan diangkut menuju bandar udara Oksibil dengan menggunakan helikopter PT Freeport Indonesia. (Baca Juga: Basarnas Siapkan Dua Helikopter untuk Evakuasi Korban Trigana)

Lalu, jasad akan diterbangkan ke Sentani dengan pesawat milik Trigana dan TNI, sebelum akhirnya dibawa ke RS Polri Bhayangkara untuk proses identifikasi. Namun, jika tak juga membaik, metode evakuasi darat akan dipilih oleh tim. 

"Persoalan lain, tantangan kami adalah personel di lokasi hanya tinggal 50 orang sedikit sekali, sehingga bisa memperlambat proses evakuasi," kata Heronimus. "Tidak mungkin satu orang evakuasi satu kantong jenazah." (Baca Juga: Trigana Tegaskan Bertanggung Jawab soal Ganti Rugi)

Menurutnya, dengan jumlah personel yang ada, kemungkinan besar proses evakuasi masih akan tetap menggunakan metode udara alih-alih lewat darat. Alasannya, waktu evakuasi melalui udara hanya akan memakan waktu paling lama dua jam.

"Satu helikopter bisa muat 10 orang dan heli terbang 5 sampai 6 menit sekali jalan sehingga lebih efisien," ujar Heronimus.

Sebelumnya, Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.

Pesawat tersebut diterbangkan oleh Capt. Hasanudin dengan Co. Pilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER